Para perempuan dari Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan atau GARDA menggelar aksi budaya. Lampah Ratri dan doa di Tugu Pal Putih Yogyakarta, pada jumat malam.
Aksi budaya ini dilakukan dengan membawa lentera penerang sebagai simbol menerangi dan mengetuk hati nurani hakim MK.
Ke delapan perempuan ini juga berjalan tanpa alas kaki dengan mata tertutup mengelilingi Tugu Yogyakarta. Sebagai dukungan kepada hakim mk agar memutuskan sidang sengketa pilpres dengan keadilan.
“Laku Latri, sambil melakukan doa. Tujuan kami hanya sangat sederhana. Hanya ingin memberikan lentera kepada hakim MK yang Senin lusa akan memutuskan hasil Pemilu 2024. Kami berharap dengan lentera ini para hakim dapat penerangan jiwa. Karena dengan jiwa yang terang pasti mereka dapat memutuskan hasil pemilu dengan seadil-adilnya dan melawan kebatilan,” ujar Hersi Krisnawati, Koordinator Aksi.
Tak hanya membawa lentera, pada aksi bertajuk habis gelap terbitlah terang tersebut juga di iringi alunan musik gamelan.
Aksi berjalan aman, damai dan tertib dengan mendapat pengamanan petugas kepolisian.
Agung Ristiono, RBTV.