Sebelum perayaan ekaristi minggu palma di mulai, umat katolik di kapanewon Piyungan terlebih dahulu pemberkatan daun palma. Usai pemberkatan, jemaaat kemudian berjalan kaki mengikuti romo dengan membawa daun palma. Daun palma ini kemudian akan di perarakkan sejauh satu kilometer menuju ke Gereja Santo Yohanes pembaptis sebagai bentuk mengenangkan sengsara Tuhan.
Setelah sampai di kapel maka seluruh umat kemudian mengikuti misa yang di pimpin oleh romo Nasib. Ketua panitia penyelenggara Albertus menjelaskan, umat katolik di lingkungan Gereja Santo Yohanes pembaptis mengawali perayaan paskah dengan minggu palma. Sementara puncak acara akan di gelar pada sabtu mendatang dengan misa paskah.
“kami umat kurang lebih 300 umat, kami terdiri dari tiga lingkungan di mana pada minggu palma ini dapat menghadiri. Dan pada ekaristi perayaan minggu palma ini, perayaan di pimpin oleh romo Nasib”. Ujar Albert Susilo Hermawan, panitia minggu palma.
Minggu palma bermakna bagi umat katolik karena merupakan sebuah perjalanan spiritual yang mendalam.
Momen minggu palma inilah yang harus di teladani oleh seluruh umat katolik, karena dalam sebuah kesengsaraan akan berahir menjadi sebuah kebahagiaan.
Delly, RBTV.