Sejumlah aktor dan inovator lokal penanggulangan bencana inklusif, mempresentasikan hasil inovasinya dalam Lokakarya pembelajaran ideaksi 2.0. Kegiatan ini berlangsung di hotel Keisha Yogyakarta belum lama ini.
Kegiatan Lokakarya ini di buat agar meningkatkan kolaborasi dalam penanggulangan bencana yang inklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokakarya ini dapat menjadi ruang penjajakan peluang kolaborasi dan program dan program lintas pihak, yang sesuai untuk mengembangkan inovasi penanggulangan bencana berbasis kepemimpinan masyarakat yang inklusif.
Sejumlah inovator ini berasal dari program ideaksi yang di adakan oleh Yakkum Emergency Unit.
Jessica Novia Manager program ideaksi dari Yakkum Emergency Unit menyampaikan, terdapat 9 inovator berbasis masyarakat.
Kegiatan ini telah bekerjasama dengan pemerintahan, media, masyarakat, akademis, dan swasta. Sejumlah inovator yang terlibat dalam program ini menyadari bahwa berbagai bencana sangat berpotensi terjadi di daerah mereka. Di Bantul misalnya, sangat berpotensi terjadi bencana banjir, gempa bumi dan tsunami.
“Tujuan dari pertemuan ini, kami ingin menjaring peluang-peluang kolaborasi dengan para aktor ini. Untuk mengetahui apa saja yang dapat kami akses sebagai dukungan dalam memberikan keberlanjutan untuk inovasi ini. Harapannya kami dapat berkunjung langsung, seperti dukungan dari dinas, atau program aksi jalan. Sehingga pasca dari pertemuan ini, tetap ada tindak lanjut dalam keberlanjutan untuk berkomunikasi dengan para aktor yang hadir.” Ungkap Jessica Novia, manager program ideaksi dari Yakkum Emergency Unit
“Lewat dukungan Yakkum Emergency Unit ini, telah menjadi salah satu bagian dari berbagai macam prosedur, untuk percontohan inovasi lokal. Sudah ada sekitar 24 komunitas dengan berbagai macam karakteristiknya dan temanya. Selama ini berlangsung cukup baik, mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat dan otoritas setempat.” Ungkap Danang Samsurizal, kepala bidang penanganan darurat BPBD DIY
Kadir, RBTV.