Seperti terlihat di kawasan lahan pertaniannya sri kayangan sentolo Kulonprogo ini. Salah seorang petani, Sarmidi, asal dusun Gowangsan, Srikayangan, mengaku menanam kacang tunggak atau kacang tolo di sela lahan padi miliknya. Dengan luas lahan sekitar 100 meter persegi, ia mengaku menghabiskan setengah kilogram benih. Dengan masa tanam 2 bulan, ia biasanya mampu memanen kacang tolo hingga 20 kilogram sekali panen.
Namun akibat serangan jamur, tanaman kacang tolo miliknya saat ini di ketahui rusak dan tak bisa panen secara maksimal. Di mana sebagian tanaman khususnya di bagian buah polong nya mengalami kebusukan. Sehingga membuat hasil panen berkurang hingga menjadi hanya sekitar 5 kilogram saja.
“ini cuman setengah kilo, hasilnya kurang maksimal. Karena juga terlambat panen”. Ujar Samidi, petani kacang tunggak.
Tanaman kacang tunggak atau kacang tolo sendiri di pilih karena mudah tumbuh dan hidup meski dengan perawatan yang sangat minim. Selain itu tanaman yang sudah mulai langka ini juga memiliki nilai jual cukup tinggi yakni berkisar hingga 30 ribu rupiah per kilogramnya.
Bagas, RBTV.