Kepala DLH Kota Yogyakarta sugeng menekankan, kepada masyarakat untuk bisa mennumbuhkan kesadaran dan kepedulian berperan aktif dalam pengelolaan sampah, mulai dari paling sederhana yaitu memilah sampah dari sumbernya. Pemkot Yogyakarta mencanangkan gerakan olah sampah organik dari rumah bertajuk organikkan Jogja, olah sampah seko omah.

Untuk pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta, Pemkot memperoleh danais senilai 100 juta per kelurahan. Gerakan olah sampah organik menyasar pada peningkatan pelatihan terkait pengolahan kepada masyarakat. Selain itu, mereka akan mendapat sarana dua biopori didahului 12 kali pelatihan di masing-masing kelurahan.

“Resolusi mengakhiri polusi pelastik pada dasarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Gerakan sampah anorganik sejak tahun 2023. Tujuan Gerakan ini adalah mengolah sampah dari sumbernya yaitu masing-masing rumah tangga kemudian berkolaborasi dengan bank sampah bagi sampah yang memiliki nilai jual” Jelas Sugeng Darmanto (Kepala DLH Kota Yogyakarta)

RINAMAULITA, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *