Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menanggapi beberapa depo Atau Tempat Pembuangan Sementara di Kota Yogyakarta saat ini kembali menggunung, hal inilah yang membuat PEMKOT Yogyakarta harus kembali meminta kuota khusus untuk pembuangan ke TPA Piyungan. Padahal kuota khusus hanya di berikan 30-40 ton sampah saja dan tidak sebanding dengan volume sampah yang ada di depo atau TPS. Seperti Depo Mandala Krida yang saat ini kondisinya sudah menyentuh pintu pagar.

Upaya pengelolaan melalui deretan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Mandiri. Sampai awal tahun 2024 belum bisa di maksimalkan.

Sebab, ketiga TPS 3R yang di siapkan oleh PEMKOT di Nitikan, Karangmiri, serta area TPA Piyungan, sejauh ini masih berproses.

“Jika ternyata Mandala Krida sampai full ke pagar, maka kita akan meminta kuota khusus lagi dan ketika kami meminta kuota khusus lagi belum tentu langsung di penuhi. Bisanya 3 hari kemudian hanya di beri 5 truk dan itu hanya akan mengurangi saja. Kemarin Mandala Krida hanya di beri kuota khusus 5 truk dan itu hanya mengurangi saja. Sementara untuk bagian belakang masih penuh,” ujar Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto.

Rina Maulita, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *