YOGYAKARTA-Puluhan anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta mengikuti aksi membatik massal bertema ‘Taruntuming Batik’ atau berseminya batik.
Event Budaya Sabtu Kliwon yang digelar di Jalan Malioboro Yogyakarta ini menampilkan membatik massal dengan berbagai teknik batik, mulai jumputan, ecoprint, batik cap, batik kontemporer, hingga batik tulis sepanjang 12 meter.
Selain palajar sekolah dasar, aksi membatik massal juga diikuti para seniman, komunitas batik, bahkan diikuti oleh wisatawan yang sedang berkunjung ke Malioboro.
Faiza, Siswa SD, mengatakan “Di sekolah belum pernah membatik seperti ini, baru pengalaman pertama. Agak susah sih, tapi seneng.”
Daniela, Wisatawan Surabaya, juga mengatakan “Seneng, seru, baru kali ini buat kan, jadi pengalaman baru. Tadi teknik yang dipelajari batik cap, kan pakai lilin terus di-pres, terus ditarik, gitu aja, gampang.”
Menurut ketua panitia Event Budaya Sabtu Kliwon, aksi membatik massal melibatkan anak-anak sekolah dasar di sekitar sumbu filosofi di Jalan Malioboro merupakan upaya edukasi budaya membatik sejak usia dini.
Artraksi membatik massal di kawasan Jalan Malioboro digelar salah satunya karena Malioboro menjadi ikon wisata di Jogja serta memperkuat budaya sebagai bagian dari sumbu filosofi yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO.
“Sebenarnya ini batik asik, supaya kegiatan membatik itu menjadi lebih menyenangkan. Anak-anak supaya mereka belajar membatik, lalu bisa dimanfaatkan untuk di sekolah atau hal-hal lainnya,” ucap Bagus D Setyawan, Direktur Hamzah Batik, Pelaku Usaha.
Selain itu, para pelaku usaha di Malioboro ikut nyengkuyung atau turut melestarikan seni budaya dengan mengedukasi pengunjung tentang budaya khas Jogja salah satunya batik..
Agung Ristiono, RBTV.