SLEMAN- Cak Imin atau Gus Muhaimin Iskandar dalam kunjungan ke Yogyakarta juga menyempatkan diri untuk berjumpa dengan sejumlah pengasuh pondok pesantren di Mlangi Sleman, dalam silaturahim kebangsaan seribu kyai dan nyai.
Hadir menjelang sore hari, Muhaimin Iskandar menjelaskan berbagai kontribusi kyai dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu sebagai salah satu bakal calon wakil presiden, dirinya sempat menyinggung tentang kemiskinan hingga keberpihakan pemerintah terhadap pondok pesantren. Menurut Cak Imin, saat ini masyarakat sudah cukup cerdas dan memiliki rasa toleransi yang sangat tinggi. Munculnya pergesekan justru berada di tingkat elit politik.
Muhaimin Iskandar, bakal calon presiden menyebutkan “Kita juga akan meyakini bahwa semua warga Yogyakarta ini akan kompak setidaknya insayallah kali ini semua kelompok dari berbagai kalangan akan bahu membahu dan para kyai khususnya menjadi contoh internal kami, tapi di sisi lain tadi aktivis, budayawan, gerakan-gerakan literasi, dan gerakan-gerakan intelektual. Insyallah, terutama di kalangan Jogja ini kami menjelaskan bahwa yang menjadi panglima Mas Anies dan saya itu ialah pengetahuan intelektualitas dan akademis. Jadi, semua langkah-langkah kami berdua terukur secara ilmu, akademis, dan teoritik.”
Pada kesempatan ini Cak Imin juga menerima tongkat dari pengurus pondok pesantren setempat, menyerupai tongkat komando. Pertemuan yang dihadiri pengasuh pondok pesantren se DIY ini, untuk memberikan gambaran yang jelas terkait dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhamin Iskandar yang menurut rencana akan maju menjadi bakal Capres dan Cawapres dalam Pemilu mendatang.
Widi, RBTV.