Bertempat di UC Universitas Gajah Mada, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, bertemu dengan kalangan aktivis mahasiswa yang pernah bersama-sama berjuang menumbangkan orde baru, saat mereka menjadi mahasiswa di Yogyakarta.

Para aktivis ini menegaskan, mereka memahami pemikiran Anies dan Cak Imin dan pernah bersama-sama berjuang. Karena itu mereka sepakat menjatuhkan pilihan dukungannyan kepada pasangan yang sama-sama lulusan UGM.

Danuri, Ketua Persatuan Nasional Aktivis Demokrasi wilayah Yogyakarta menyebutkan “ Kenapa kita mendukung Pak Amin karena di Pak Anies Baswedan dan Gusma Iskandar adalah bagian kami yang dulu bersama sama untuk melakukan perjuangan dan kehidupan yang lebih demokratis. Makanya kita aktivis baik di manapun berada kita membentuk persatuan nasional aktivis demokrasi  dan di Jogja ini mungkin malah sebelum secara tamblang demokrasi kita malah sudah lebih dulu bersama sama Gus Muhaimin Iskandar.”

Dalam pertemuan  yang bertajuk Temu Juang Aktivis Aktivis Jogja untuk Amin itu, Cak Imin menyampaikan, saat sekarang ini, dirinya banyak berkeliling ke pondok-pondok pesantren dan sowan kyai untuk menjelaskan sosok Anies Baswedan.

Anies selama ini banyak sebut sebagai orang radikal. Namun hal itu jauh dari kenyataan.

Muhaimin Iskandar, Cawapres pasangan Anies menerangkan “ Akhir-akhir ini sibuk keliling ke kyai kyai untuk menjelaskan bahwa Mas Anies itu bukan radikal, tapi jika tiap hari dikampanyekan bahwa Anies Baswedan itu radikal, kalau mau jujur Anies Baswedan itu liberal. Jadi sebaliknya, kutubnya itu apa yang di judgement dengan yang kenyataannya itu luar biasa.”

Pertemuan yang digelar di gedung yang dahulu pernah menjadi tempat bertemunya para aktivis ini ditutup dengan pembacaan sumpah perubahan oleh Muhaimin Iskandar.

Muhaimin Iskandar, Cawapres pasangan Anies mengungkapkan “Sumpah perubahan, kami putra putri Indonesia bertanah air yang satu, tanah air tanpa penindasan. Kami putra putri Indonesia berbangsa satu, bangsa yang kadrung keadilan. Kami putra putri Indonesia berbahasa yang satu, bahasa kebenaran.”

Widi, RBTV.







By Sumiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *