Usai viral dimedia sosial, gunungan tumpukan sampah yang berada di salah satu depo kawasan heritage Kotabaru Kota Yogyakarta senin pagi mulai terus dibersihkan oleh petugas, dari Dinas Lingkungan Hidup. Kabid persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko menyampaikan bahwa volume sampah di depo ini bahkan sudah sangat melebihi kapasitas dari total hanya mampu menampung 15 ton, kini sudah mencapai 60- an ton, dan diprediksi belum akan sepenuhnya diangkut karena masih diberlakukannya pembatasan pembuangan ke TPST Piyungan Bantul. Tumpukan sampah di depo ini diketahui sudah semakin menggunung sejak juli lalu ditambah adanya pembatasan pembuangan sampah ke TPST Piyungan.
Ahmad Haryoko, Kabid Persampahan DLH Kota Yogyakarta mengatakan “Kemarin memang belum bisa seratus persen terangkut sebagaimana biasanya dulu jadi mau tidak mau memang sampah di sini sampah yang istilahnya sampah penundaan karena memang sampah yang masuk ke TPA Piyungan hanya 135 ton produksi kita kan lebih dari itu setiap 3 hari itu sampahnya di TPA nya di tutup jadi mau tidak mau memang disini sampah tampungan dari sampah-sampah yang tidak bisa ke TPA”.
Sementara lestari salah satu penjual angkringan yang berada disamping depo mengaku sangat terganggu dengan tumpukan sampah tersebut, terlebih lagi dirinya berjualan makanan dan banyak lalat yang ditimbulkan dari sampah tersebut, sehingga dirinya mengalami penurunan omset 50 persen.
Lestari, Pedagang menyebutkan “Sangat terganggu soalnya yang beli pada jiijkkan kalau liat banyak lalat terus banyak sampah numpuk kita yang jualan gak enak juga yang beli juga agak gimana omset juga menurun lima puluh persen.”
Rinamaulita, RBTV.