Hal tersebut disampaikan Baharudin Kamba, anggota FORPI Kota Yogyakarta saat melakukan pemantauan tumpukan sampah yang ada dikawasan heritage Kotabaru. Menurutnya ini bukan pertama kali adanya penumpukan sampah yang ada di jalan protokol dan depo, terlebih lagi usai gelaran hari ulang tahun Kota Yogyakarta masih menjadi PR tersendiri untuk Pemkot Yogyakarta yang harus segera diselesaikan .

Pihaknya sudah mengkonfirmasi persoalan ini kepada DLH selain penutupan TPA Piyungan, persoalan armada juga menjadi kendala pengangkutan sampah di depo ini. Penumpukan yang terjadi di kawasan Kotabaru ini terjadi sejak bulan Juli sehingga sangat menganggu yang berada disekitarnya. FORPI meminta agar sinergitas dan pengawasan dilakukan di depo dan titik-titik pembuangan sampah supaya tidak ada lagi sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta.

Baharudin Kamba, anggota FORPI kota mengatakan “Terkait dengan pemantauan FORPI kota Yogyakarta ini bukan kali pertama yak arena sudah sebelumnya kami juga melakukan pemantauan di beberapa TPA maupun di pinggir jalan baik itu jalan protokol maupun jalan yang bukan protokol. Kalo misal di beberapa waktu yang lalu, Sabtu malam Minggu kan pesta pora ya
HUT kota Yogyakarta dengan adanya acara tersebut kan ada persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah atau PR yang harus segera di selesaikan oleh pemerintah kota Yogyakarta, sampai masyarakat melihat di balik kemegahan HUT kota Yogyakarta ada persoalan sampah yang belum terselesaikan.”

Rinamaulita, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *