SLEMAN – Selain bantuan berupa alat bekam, seorang mantan narapidana terorisme atau napiter, Joko Susilo, warga Kalasan, Sleman, juga menerima bantuan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, serta bantuan keperluan lainnya.
Berbagai bantuan itu diserahkan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, didampingi Kabinda DIY, serta perwakilan dari kejaksaan negeri Sleman, Kodim Sleman, dan lainnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan mantan napiter dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan tidak lagi kembali ke kelompoknya.
Wakil bupati mengungkapkan kebanyakan mereka yang terjerumus dalam aktivitas terorisme atau radikalisme berasal dari kelompok ekonomi yang kurang beruntung, sehingga dengan mudah dapat dipengaruhi ideologinya.
Danang Maharsa, Wakil Bupati Sleman, menjelaskan, “Karena kebanyakan teman-teman kita yang masuk di dalam paham-paham radikal ini, tentunya secara ekonomi belum kuat. Sehingga, gampang dimasuki oleh paham-paham yang mungkin menyimpang dari NKRI. Nah, ini adalah salah satu usaha yang bagus, memberikan penguatan modal untuk usaha bagi Mas Joko Susilo ini. Agar nanti mungkin menjadi contoh yang lain, yang saat ini belum kita ketahui. Karena yang pasti, eks napiter ini kan 11, yang masih di dalam sel ada 9. Nah, yang masih di awang-awang ini kan kita tidak tahu.”
Menerima bantuan ini, Joko Susilo yang telah selesai menjalani pemidanaannya tahun 2021 lalu menyampaikan terima kasih dan akan menggunakan bantuan tersebut untuk bekerja.
Joko Susilo, Mantan Napiter, mengatakan, “Untuk pihak dari institusi pemerintah, terima kasih banyak sudah memperhatikan kami. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk saya dan keluarga, dan termasuk realisasi untuk teman-teman yang lainnya juga nanti.”
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini terdapat 26 mantan napiter. Sebagian dari mereka ini tinggal di Sleman.
Widi, RBTV.