SOLO – Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Jaringan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan, Lukman Hakim Hasan, saat ditemui di Solo, Jawa Tengah.
Dirinya menilai bergabungnya PKB dengan NasDem dan PKS dapat meminimalisir munculnya isu negatif yang kerap terjadi menjelang pemilu.
Ditanya soal belum masifnya pergerakan Jarnas, dosen ekonomi bisnis UNS tersebut tak menampiknya.
Lukman Hakim Hasan, Ketua DPP Jarnas, mengatakan, “Saya rasa adanya keterpecahan opini ini kan jadi berat juga. Dulu ada cebong dan kampret, semoga ini tidak ada lah ya, karena ini kan sudah tidak muncul lagi kan kayak gitu-gitu. Ya, karena mungkin juga sekarang identifikasi juga agak sulit. Kita sudah dewasa, jadi berbeda pendapat sesuatu yang biasa. Setelah selesai pemilu, ya sudah selesai, nanti tunggu 5 tahun lagi, berjuang lagi kalau yang kalah, ‘kan?”
Sementara itu, simpatisan bacapres Ganjar Pranowo dan sejumlah orang pelukis menggelar acara melukis bersama. Salah satu lukisan memperlihatkan gambar Ganjar, semar, dan papan catur.
Menurut si pelukis, lukisan tersebut bermakna bahwa politik seperti bermain catur, bisa kalah ataupun menang.
“Harus eling dan waspodo, di sini ada gambar catur yang intinya politik. Bisa jatuh, bisa berdiri, bisa kalah, bisa menang. Di sini, Ganjar didampingi oleh semar untuk berjalan menuju kemenangan. Arti lukisannya, harus eling dan waspodo itu. Jadi, lukisan pesan untuk Mas ganjar.” Ujar Edi Sudarmo, Seniman Lukis.
Rizki Budi Pratama, RBTV.
