Rangkaian pentas budaya yang digelar di kawasan Bukit Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan Sleman, dilakukan pada malam hari. Puluhan pekerja seni dipentaskan dalam dua panggung sekaligus, mulai dari tari-tarian, campur sari, karawitan, hingga Srandul. Pada kesenian Srandul kali ini mengambil lakon wahyu katentreman, yang menceritakan kisah di Padukuhan Mintorogo ada sebuah pesanggrahan yang di sana banyak menyimpan berbagai pusaka. Sehingga warga sekitar ketika mendekat pesanggrahan tersebut merasa ayem dan hidup tenteram, lalu diakhiri dengan kenduri agung. Sejumlah warga dan relawan pun menjadi pemain Srandul yang ditampilkan di satu panggung, mulai dari Dadung Awok dan Demang Cokroyudo. Pementasan Srandul diharapkan bisa menjadi sarana dalam mengenalkan obyek wisata Bukit Mintorogo sekaligus menjadi salah satu wisata religi selain Sendang Sriningsih.

Prawoto, Tokoh Masyarakat, menjelaskan, “Dengan adanya gelar budaya ini, kita mengharapkan wisata religi itu bisa dikenal oleh warga. Makanya untuk lakon pada malam hari ini, kita mengambil lakon ‘Wahyu Katentreman’ yang ada di Mintorogo.”

Direncanakan pentas budaya juga akan digelar setiap bulan dan tahunan sebagai sarana menarik wisatawan seiring turunnya SK cagar budaya. Dengan SK tersebut, pemerintah kelurahan menghimbau kepada warga agar merawat sehingga menjadi wisata religi yang dikenal khalayak luas.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *