Inilah salah satu robot terbang atau yang dikenal dengan istilah U-A-V, Unmanned Aerial Vehicle atau drone ciptaan mahasiswa U-G-M yang tergabung dalam Gamaforce.

Drone yang mampu melakukan pemetaan dan foto udara, pengiriman barang dan fungsi lainnya ini tidak memerlukan landasan pacu yang panjang untuk take off maupun landing, lantaran tim pembuatnya merancang drone ini bisa take off dan landing secara vertikal atau yang disebut V-T-O-L, Vertical Take Off and Landing.

Kemampuan drone V-T-O-L ini, merupakan penggabungan dari teknologi terbang yang digunakan oleh quadcopter dan fix wing. Saat take off dan landing menggunakan cara vertikal, namun saat melesat terbang menuju sasaran menggunakan cara yang digunakan oleh Fix wing atau pesawat bersayap tetap.

Widha Rizqika Prasetya, Ketua Tim menyatakan “Yang terbang tadi itu dari devisi Teknologi Development Controller, jadi untuk wahana yang di terbang tadi tipenya adalah VTOL Prin. Jadi VTOL Prin merupakan wahana wahana hybrid gabungan dari wahana bertipe quadcopter dan juga gabungan dari fix wing, jadi untuk metode terbanganya sendiri itu dari take off sama landing itu vertikal tapi nanti ketika di atas dia bisa berubah jadi mode fikring untuk penerapannya bisa macam-macam di pemetaannya. Kemudian untuk di kembang sendiri itu dari flek controllernya itu sendiri merupakan ibaratnya seperti otak. Kalau ketinggian itu kami biasa terbang 50 sampai 60 meter.”
Addi Dharmawan, Dosen Pembimbing “Dan alhamdulillah kita untuk sembilan kategori itu lolos semua sehingga kita bisa berlaga di nasional dari sembilan kategori tersebut kita sukses meraih 4 emas, 2 silver, dan 1 harapan dari total banyaknya emas, silver dan harapan alhamdulillah kita di anugerahi sebagai juara umum untuk 2023 sekaligus menjadi juara umum ke 7 yang pernah di capai oleh Gamaforce di UGM sejak 2015 dan kebetulan 2015 adalah tahun berdirinya Gamaforce jadi sejak kita berdiri sampai sekarang kita sudah mencapai 7 kali juara umum.” Ujarnya.

Perancangan drone agar dapat take off dan landing secara vertikal ini, ke depan dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan dan diharapkan akan dilirik oleh kalangan industri. Tim U-G-M yang dilibatkan dalam kontes robot terbang Indonesia di Lampung ini sebanyak 85 orang.,

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *