Radio sebagai alat penerima diketahui telah hadir di Nusantara sejak akhir 1920an. Meski demikian radio tidak pernah musnah setelah melewati berbagai era. Justru sebaliknya, radio dari tiap zamannya menjadi materi yang dipertahankan, bahkan sampai dikoleksi.
Jika anda berkunjung ke Joglo Lor Ndeso Kwadungan, Sleman, anda akan melihat ratusan radio antik dengan berbagai bentuk yang dulu menjadi salah satu alat komunikasi untuk menyebarkan informasi penting. Pameran yang diadakan oleh PARAMARTA, atau Paguyuban Radio Antik Mataram Yogyakarta, mengangkat tema pameran ini dengan tajuk “Rikala Semana” atau dalam bahasa Indonesia berarti : pada waktu itu.
Ratusan radio yang ditampilkan seperti radio transistor-transistor beraneka warna, radio transistor plastik, radio transistor saku, radio tabung jaman penjajahan dai nippon, radio roti yang pernah dihadiahkan ke Bung Karno, dan ada pula radio yang pernah dimiliki oleh Gusti Nurul, kembang Istana Mangkunegara pada tahun 1940an.
Menurut Nanang Sujatmiko, radio merupakan salah satu media yang tak habis ditelan zaman baik sebagai bentuk siaran maupun alat penerima.
Nanang Sujatmiko, Ketua Paguyuban PARAMARTA mengungkapkan bahwa “Ini sebagai wujud kenangan masa lalu terutama orang-orang kelahiran 60 – 80an yang pasti dekat dengan radio. kemudian kaitannya dengan anak-anak sekarang, kita memang ada yang membuat radio dengan teknologi yang kekinian, kita ganti mesin. Body radio lama kita ganti mesin baru bisa dengan Mp3, bisa Bluetooth yang itu lebih mendekati dengan anak-anak milenial.”
Sementara itu Prayudi Wibowo, selaku kurator menjelaskan, radio antik yang dipamerkan mempunyai nilai historis yang perlu diinformasikan kepada masyarakat, sebagai bukti perjalanan sejarah.
Prayudi Wibowo, Kurator “Pameran ini kami coba memamerkan sejarah dan kebendaan. Pamerannya mengenai radio, khususnya radio antik jadi kami akan mencoba memamerkan koleksi-koleksi dari anggota kami terutama radio tabung dan transistor, tapi kami membatasi maksimal sampai dengan tahun 1999 karena lebih dari pada itu sudah tidak antik lagi.”
Pameran radio jadul ini akan berlangsung hingga 22 September 2023 mendatang. Pameran ini diharapkan mampu memberikan berbagai informasi perjalanan sejarah, dan memberikan kesempatan langka bagi pengunjung untuk melihat radio-radio lawasan dari transistor dan lampu tabung.,
Yogi, RBTV.