Penjabat walikota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan bahwa volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi karena gerakan mbah Dirjo yang terus digencarkan. Program ini dilakukan bersama masyarakat, yang mana ASN juga diwajibkan untuk melaksanakan gerakan tersebut. Berdasarkan  data DLH  kota Yogyakarta, menunjukkan bahwa pada awal gerakan tersebut dicanangkan, volume sampah yang dihasilkan kota Yogyakarta bisa mencapai 100-130 ton per hari.

Namun tidak seluruhnya dibawa ke TPA Piyungan, karena dibatasi maksimal 100 ton per hari. Dengan begitu, pemkot Yogyakarta juga bekerja sama dengan pemkab Kulonprogo, Setidaknya, sekitar 15 ton sampah per hari yang dibawa ke Kulonprogo. Namun, sejak diterapkannya gerakan mbah Dirjo ini, volume sampah yang terus mengalami penurunan. Bahkan, pihaknya mencatat terjadi penurunan sampah yang dibawa ke TPA Piyungan, yakni menjadi 95 ton per hari.

Penjabat walikota Yogyakarta Singgih Raharjo menyatakan ‘’ Laporan dari, kita ngirim sampah ke Piyungan itu menurun dari jatah kita 100 jadi biasa sampai 120, kemarin itu biasa sampai  95 ton,  jadi perlunya cukup sertifikat. Semoga in menjadi edukasi ke masyarakat untuk terus memilah dan mengolah sampahnya di rumah.’’

Rinamaulita, RBTV.

By mrs EVI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *