Entok atau menthog, atau Itik Surati, dan ada pula yang menyebut Itik Manila, adalah jenis unggah yang banyak dipelihara masyarakat, meski kurang mendapat perhatian.
 
Padahal, secara ekonomi unggas yang dalam bahasa latinnya adalah Cairina Moschata ini mempunyai harga jual yang cukup tinggi, dari 500an ribu rupiah hingga jutaan rupiah per ekor.
 
Dinilai dari keunikan dan beratnya yang berbeda dari entok kebanyakan. Sebelum mengikuti lomba para peserta diwajibkan untuk mendaftar diri dengan harga pendaftaran sebesar 100 ribu rupiah untuk setiap pesertanya.
 
Ujek Mila, Ketua Panitia menyatakan “Maksud dan tujuan itu kita mengenalkan, mengedukasi kepada seluruh masyarakat indonesia khususnya. Bahwa sampai saat ini entok tu tidak hanya dikenal sebagai bahan konsumsi aja, jadi ada masuk kelas penghobi untuk mengangkat harga. Pesertanya berbagai khususnya Pulau Jawa, dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat.”
 
Sementara itu, untuk jenis entok yang dilombakan tersebut diantaranya entok jenis jumbo dan jenis hias. Sebelum ditentukan pemenangnya untuk jenis jumbo tersebut akan diukur dan di timbang berat badan dan panjang entok jumbo, bila memiliki panjang dan berat badan yang maksimal, maka entok kategori jumbo tersebut akan menjadi pemenangnya. Sementara untuk entok jenis hias, juri akan menilai dari keunikan dan keindahan warna dari bulu entok hias tersebut.
 
Hariadi, Peserta Lomba dari Kebumen menyatakan “Karna ini meningkatkan nilai ekonimi buat masyarakat juga menambah daya tarik untuk masyarakat itu sendiri pak. Kalok kisaran harga mulai Rp. 500.000 – 5 jt, 7jt bahkan ada pak, tergantung kualitas menthog itu sendiri pak. Harapan semoga pejual menthog tambah berjaya, tambah sukses juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat luas.”

Peserta berharap, melalui lomba ini, minat masyarakat untuk beternak entok akan semakin luas dan harga entok pun akan semakin meningkat.

Widi RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *