YOGYAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional, BNN RI, Komjen Pol Petrus R Golose, melakukan kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, Kepala BNN menyampaikan terkait pertemuan tingkat Menteri ASEAB tentang masalah narkoba di Laos belum lama ini, dimana Indonesia menunjukkan keseriusannya memerangi peredaran narkoba.
Hasilnya, Indonesia berhasil menekan peredaran narkoba dengan nilai prevalensi indonesia 1,95 persen dari angka prevalensi dunia sebesar 5,5 persen. BNN RI juga mengapresiasi kinerja BNN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upayanya memerangi peredaran narkoba.
Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam Provinsi yang jumlah tahanan narkotikanya dibawah 50 persen.
Komjen Pol Petrus R Golose, Kepala BNN RI menyatakan “Dalam ASEAN Ministerial Meeting on Drugs Matter, kita bisa menunjukkan kepada negara negara ASEAN bahwa kita benar benar serius dalam penanggulangan narkotika, bukan low infosmentnya tapi mulai dari prevensionya, informent bahkan sampek dengan collaborationnya. Itu yang bisa ditunjukan dan kita bisa menunjukkan bahwa kita bangsa yang besar yang bisa menghadapi permasalah drugs dan bisa mengontrol. Jadi kalok kita liat, nilai pravelensi di dunia five point five, 5,5 % di Indonesia 1,1 %.”
Di tahun 2019, Daerah Istimewa Yogyakarra menduduki provinsi lima besar dalam peredaran narkoba, namun saat ini tidak masuk dalam 10 besar dengan, dengan tidak ditemukan narkotika jenis baru di Yogyakarta.
Agung Ristiono, RBTV