Satlantas Polresta Sleman mulai menerapkan ujian praktik sim metode terbaru tanpa lintasan zig-zag dan angka 8. Metode dengan huruf S ini bahkan diklaim memudahkan para penyandang disabilitas yang menggunakan motor modifikasi.

Pemohon dapat mengikuti ujian praktik tanpa lintasan zig-zag dan angka 8, namun dengan huruf S.

Metode ini diklaim memudahkan para pemohon sim baru, termasuk dari kalangan difabel untuk mendapatkan sim D, sebab lintasan lebih lebar sehingga bisa digunakan untuk sepeda motor yang dimodifikasi.

Ma’ruf Fauzi, difabel pemohon sim D menyatakan “bisa menyesuaikan, lebih memfasilitasi terutama teman-teman difabel ya, kita mewakilan dari teman-teman difabel untuk mengajukan sim D terutama bisa lebih mudah, pengendara kalau punya kelengkapan dokumenkan lebih tenang jadi tidak ada was-was dijalan ”.

Yanuara Fitria, pemohon sim c menyatakan “dites reaksi sih menurut saya, soalnya kan memang butuh kepekaan, butuh reaksi yang cepat kalau tidak ya mungkin tidak bisa mengurus”.

Menurut Polisi, metode baru ini tidak akan menjadikan ujian praktik sim sebagai momok bagi pemohon sim baru.

Kompol Andhies F Utomo, kasat lantas polresta Sleman menyatakan “dapat perubahan terutama dari lintasan, lebar lintasan yang sebelumnya 1,2 meter sekarang lebih lebar dari 1,8, dan untuk tikungan yang duluh 1,6 sekarang lebih lebar lagi menjadi 2 meter sehingga bisa memudahkan dari pemohon. Dan ada beberapa aitem dari uji praktek yang duluh yang sudah dihilangkan yaitu uji praktek angka 8 huruf 8 dan uji praktek zigzag”.

Dalam sehari, pemohon sim di polresta sleman mencapai 50 hingga 100 orang.

Widi, RBTV.

By mrs EVI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *