KKN UGM yang melibatkan perguruan tinggi lain ini, salah satunya yang diadakan di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Di lokasi ini 30 mahasiswa UGM menjalankan KKN bersama 15 mahasiswa dari Universitas Halmahera dan 9 mahasiswa Universitas Khairun yang berada di Maluku Utara.
Mahasiswa ketiga perguruan tinggi ini menggarap tema-tema besar secara bersama-sama. KKN PPM yang dikolaborasi ini tersebar di desa pitu kecamatan Tobelo Tengah, Desa Gorua Selatan kecamatan Tobelo Utara dan Desa Ngidiho kecamatan Galela Barat.
Keberadaan KKN kolaborasi ini diakui cukup bagus untuk membantu masyarakat mengembangkan diri sesuai dengan potensi desanya. Selain itu juga akan membangun jejaring yang kuat kalangan perguruan tinggi khususnya yang terlibat dalam kegiatan KKN kolaborasi ini.
Erasmus Joseph Papilaya Sekda Kabupaten Halmahera Utara Menyatakan “Ada banyak manfaatnya, manfaat buat masyarakat kita akan bisa mengenali kebudayaan satu sama yang lain, antara perguruan tinggi punya karakter yang beragam, mereka juga belajar itu dan masyarakat juga begitu. Dan yang kedua agenda-agenda besar itu bisa dikerjakan bareng, selama ini kalau KKN itu sendiri-sendiri sering kali mereka tidak mengenal satu sama yang lain antar peguruan tinggi, mahasiswa kadang-kadang juga tidak efektif satu sama lain. Terobosan yang dibantu Kep itu agar interseksi program akan membuat mereka pembelajaran akan perguruan tinggi satu dengan yang lain, mahasiswa juga lebih kaya dengan hal pengelaman, perspektif yang inset-inset.”
Dr. Arie Sujito, Wakil Rektor UGM Menyatakan “Dari UGM bisa menjadi pencerahan, bisa menjadi priorir untuk perguruan tinggi yang ada disini, karena semua anak-anak biasanya kalau pikir hal tentang UGM itu sesuatu yang sangat luar biasa. Karena itu inilah kesempatan untuk memperkenalkan UGM bagi teman-temannya, apalagi kan ini semacam kolaborasi dengan perguruan tinggi yang lain.”
Pelaksanaan KKN kolaborasi ini oleh kalangan mahasiswa dianggap memiliki nilai yang strategis untuk saling mengetahui masyarakat dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Bahkan juga mengembangkan kemampuan kalangan mahasiswa untuk berkomunikasi dan menghasilkan program kerja yang baik yang akan mereka kerjakan bersama-sama.
Muhammad Reyhan Al Ghiffari, Mahasiswa FEB UGM Menyatakan “Mungkin kalau dari saya sendiri persiapan kolaborasi cukup sangat jauh dari hari keberangkatan, dan waktu ini disini juga saya juga mempersiapkan semuanya kira-kira gimana sih nanti teknisnya, lalu biar kita sama-sama bekerja dan bisa berbaur dengan masyarakat. Sejauh ini Alhamdullillah lancar, setelah kolaborasi ini saya merasa sangat senang dan juga sangat terbantu sekali karena mungkin tanpa adanya kolaborasi saya sangat kesulitan dalam melaksanakn KKN disini.”
Anggraeni Yovita Telung, Mahasiswa PGSD Universitas Halmahera Menyatakan “Ya pastinya pertama kali kita juga butuh beradaptasi satu dengan yang lain, juga disini kan terkendala mungkin bahasanya yang berbeda jadi, kita juga harus bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman dari Universitas yang lain baik itu Universitas Syaiun maupun Universitas Gajah Mada. Kalau Untuk saya sendiri banyak hal yang sangat menguntungkan untuk saya, terutama baik pengetauhan yang saya dapatkan, juga bagaimana membangun kerja sama dengan orang lain, bagaimana berinteraksi dengan orang lain terutama yang berbeda Bahasa dengan kita jadi itu lebih melatih diri kita bersosialisasi dengan orang lain.”
Pada kesempatan KKN tersebut, para mahasiswa juga menggelar kegiatan festival yang menampilkan produk-produk KKN dan produk UMKM setempat.
Widi, RBTV.