Dengan membawa spanduk serta membunyikan kentongan sebagai tanda kondisi bangsa sedang tidak baik-baik saja. Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi rakyat peduli bangsa ini, mendatangi kantor KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, di Timoho Kota Yogyakarta.

Dalam orasinya, mereka menolak hasil pemilu yang di anggap penuh rekayasa dan kecurangan. Serta meminta paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran, di diskualifikasi.
Massa aksi yang di dominasi kaum emak-emak atau ibu-ibu ini juga membentangkan sejumlah spanduk dan poster mengkritisi penyelenggaraan pemilu yang tidak jurdil. Termasuk intervensi ketua mahkamah konstitusi, Anwar Usman dalam meloloskan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Massa aksi juga mendesak di lakukannya audit forensik, terhadap sistem sirekap KPU yang di gunakan dalam merekapitulasi hasil perolehan surat suara.

“kita memang mendesak untuk terorganisir dengan materi satu bahwa kecurangan-kecurangan yang terjadi ini. KPU ikut andil misalnya dalam penggunaan dan itu menjadi tuntutan, salah satunya audit forensik IT yang di pakai atau sirekap”. Ujar Agus Hartono, Koordinator Aksi.

Selain aksi dan orasi, massa aksi juga melakukan audiensi dengan pihak KPU DIY terkait dugaan temuan pelanggaran dan kecurangan penyelenggaraan pemilu 2024 ini.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *