Sebagai upaya meredam dampak inflasi dan mensejahterakan petani lokal, Perempuan Tani HKTI mengadakan program tanam cabai. Program ini sekaligus mengajak para petani untuk aktif bercocok tanam di segala musim agar stok komoditas pangan terjaga dan masyarakat dapat menikmati harga yang stabil.

Perempuan Tani HKTI Yogyakarta melaksanakan kegiatan tanam cabai di lahan seluas 3.000 meter persegi di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Bibit yang ditanam adalah jenis cabai merah setan sebanyak 2.400 bibit, dengan melibatkan sekitar 30 pengurus Perempuan Tani HKTI.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga harga komoditas cabai di pasar agar tetap stabil. Cabai merah setan dipilih karena menjadi bahan makanan primer bagi masyarakat, dan ketersediaan stoknya di pasar berdampak langsung pada inflasi.

Tingginya harga cabai pada momen-momen puncak, seperti Natal dan Tahun Baru, menjadi perhatian khusus bagi Perempuan Tani HKTI Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat membantu pemerintah mengurangi dampak inflasi dengan memenuhi stok cabai di pasar.

Gerakan ini juga bertujuan untuk mendorong para petani tetap aktif bercocok tanam sepanjang musim, sehingga tidak hanya bergantung pada komoditas yang sedang mengalami kenaikan harga. Dengan demikian, harga komoditas pangan dapat terjaga dan masyarakat tidak terbebani dalam memenuhi kebutuhan pokok.

“Dalam kegiatan ini, Perempuan Tani HKTI juga mensosialisasikan cara penanaman bibit cabai hingga siap panen. Sosialisasi meliputi tahap pra-pemindahan bibit ke tanah, proses pemindahan bibit ke media tanam baru, perawatan pasca tanam, hingga masa panen.

Dengan metode penanaman yang benar, serangan hama pada tanaman cabai dapat diminimalisir. Melalui kegiatan ini, Perempuan Tani HKTI ingin merangkul petani dan pemerintah untuk bersinergi di bidang pangan. Diharapkan dampaknya dapat dirasakan secara luas, dengan prinsip “Berdaya, Berinovasi, Ketahanan Pangan Terjaga, Petani Sejahtera.”

Tim Kabar Jogja RBTV melaporkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *