Hampir sebagian wilayah Gunungkidul merupakan kawasan perbukitan karst yang menjadikan wilayah ini terlihat tandus dan gersang di permukaan tanahnya. Namun, siapa sangka, di balik kondisi ini, seorang Jaya Mulia, warga Kapenewon Gedangsari, Gunungkidul, berhasil menyulap lahan tandus menjadi perkebunan durian dengan air yang minim.Bahkan, durian yang dikembangkan bukanlah durian lokal seperti pada umumnya, melainkan durian premium yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti durian Durian Hitam, durian Musangking dari Malaysia, Super Tembaga dari Bangka, dan durian Bawor.Jaya mengisahkan, tujuh tahun silam, dirinya mendapatkan inspirasi menanam durian premium, awalnya dari seorang dokter yang kebetulan bertugas di wilayahnya. Dengan tekad yang bulat, meski air untuk menyiram tanaman susah didapat, ia mulai menanam 20 bibit pohon dengan ketinggian 1,5 meter di pekarangan rumahnya. Selain itu, ia juga membuat sumur dangkal di pinggir sungai untuk mengairi tanaman duriannya.Berkat ketekunannya, lima tahun kemudian, satu per satu pohon yang ditanamnya berhasil berbuah hingga saat ini. Untuk penjualan durian, Jaya mengaku hanya melalui online, dan pemesan kebanyakan berasal dari sejumlah kota di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan harga antara 100 ribu hingga 300 ribu rupiah per kilogram.Setelah berhasil dengan penanaman pertama, sejak dua tahun lalu Jaya kembali menanam 50 bibit durian premium sebagai pengembangan kebun duriannya.”Di sini air memang susah, tapi kan kita bisa mendapatkan air sedikit-sedikit. Untuk air, saya menggunakan sumur dangkal buatan sendiri karena di sini PDAM belum masuk. Jadi, saya menggunakan sumur dangkal, dan terbukti di Gedangsari ini lima tahun sudah bisa berbuah,” ujar Jaya Mulia, pemilik kebun durian.Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, mengapresiasi hasil yang dicapai oleh salah satu warganya ini, di mana telah berhasil berkebun durian premium yang memiliki nilai ekonomi tinggi di lahan tandus.”Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu wilayah yang cukup gersang dan sulit untuk tumbuh pohon. Tapi pada hari ini, kita melihat langsung salah satu komoditas durian premium yang sangat luar biasa. Buahnya sangat bagus dan bahkan pola panennya pun bisa di desain sedemikian rupa sesuai dengan peruntukannya. Bahkan ada yang satu tahun bisa dua atau tiga kali panen. Ini nanti bisa direplikasi di banyak tempat di Kabupaten Gunungkidul,” kata Heri Susanto, Wakil Bupati Gunungkidul.Keberhasilan mengubah lahan tandus menjadi kebun durian premium ini diharapkan bisa direplikasi di wilayah lain di Gunungkidul, sehingga bisa dijadikan potensi wisata terintegrasi dengan objek wisata alam.
Agung, RBTV.