Inilah hasil karya para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas 2 A Yogyakarta. Berbagai kerajinan tangan menghiasi ruang showroom yang berada di dalam Lapas. Di antaranya: tas kulit, dompet, sandal, lukisan, batik, konveksi, hingga pernik-pernik miniatur kendaraan.

Beragam kerajinan tersebut dibuat para napi di sela menunggu waktu bebas dari Lapas. Sejumlah napi mengaku dalam sehari bisa menyelesaikan satu hingga dua kerajinan seperti dompet. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang dimiliki, mereka berencana meneruskan usaha setelah bebas dari Lapas.

“Senang bisa dapat ilmu dan keahlian baru. Di sini yang diajarkan seperti sablon, menjahit, terus seperti yang saya kerjakan sekarang, kerajinan kulit. Kalau di sini pekerjaan manual, kemungkinan sehari jadi satu dompet.” kata Arifin Setyo Nugroho, Napi Lapas Narkotika Yogyakarta.

Pihak Lapas Narkotika Yogyakarta menggandeng perguruan tinggi untuk memasarkan produk karya para napi. Harapannya agar para napi yang masih berada di usia produktif dapat menjadi warga yang produktif jika telah bebas dan kembali ke masyarakat.

“Saya sebagai Kalapas melihat dari warga binaan ini produktif. Artinya bahwa mereka masih di umur 18, 23, dan 26, dan ini mayoritas rata-rata mereka butuh diberikan pendidikan. Sayang bagi mereka kalau generasi seperti ini tidak dibekali dengan pendidikan.” tutur Porman Siregar, Kalapas Narkotika Yogyakarta.

Sementara itu, perguruan tinggi siap memberikan pendampingan dan sentuhan agar hasil karya para napi bisa dipasarkan secara umum.

“Kami melihat bahwa ada peluang bagus. Para napi di sini bisa mengembangkan kreativitasnya melalui keterampilan desain produk. Itu nanti bisa kami dampingi, karena teman-teman dari desain produk ini memiliki inovasi dan pemikiran yang akan bermanfaat jika itu didampingi dan marketnya bisa lebih luas lagi.” ujar Wiyatiningsih, Rektor UKDW Yogyakarta.

Ke depan, Lapas Narkotika Yogyakarta juga akan membuka kelas perkuliahan agar para napi dapat melanjutkan kuliah meski tengah menjalani hukuman di Lapas.

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *