Dampak sejumlah Sekolah Dasar (SD) di wilayah utara Kabupaten Kulonprogo/Yogyakarta mengalami fenomena kekurangan murid/guru terpaksa harus nombok untuk kegiatan sekolah. Selain di Kecamatan Samigaluh, fenomena ini juga terjadi di SD Negeri Jambean, Kapanewon Kokap, dengan jumlah siswa baru hanya 4 orang.
Dari data dinamis Dinas Pendidikan/Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo, selain di SD Negeri 1 dan 2 Balong Kapanewon Samigaluh, fenomena kekurangan murid juga terjadi di SD Negeri Jambean, Hargotirto, Kapanewon Kokap. Di sekolah SD Negeri Jambean ini, jumlah peserta didik baru hanya berjumlah 4 orang tahun ini. Tahun kemarin hanya 3 orang dan tahun sebelumnya malah hanya 2 siswa.
Suwarni, Kepala SD Negeri Jambean, mengatakan penurunan jumlah siswa terjadi semenjak beberapa tahun lalu. Fenomena ini dipengaruhi oleh jumlah anak usia sekolah yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Tahun ini SD Negeri Jambean hanya 4 orang, tahun kemarin 3 orang, dan 2 tahun sebelumnya hanya 2 orang. Akibat minimnya siswa ini pun berdampak pada penerimaan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang didapat sekolah.Angka penerimaan dana yang turun ini membuat guru-guru harus berpatungan saat terjadi kekurangan dana untuk operasional siswa.
Kendati terjadi penurunan penerimaan dana BOS yang berasal dari pusat dan daerah, pihaknya tetap mengoperasionalkan sekolah sebagaimana mestinya. Sekolah ini juga tak memungut biaya apapun yang membebani siswa, walaupun dana BOS tak mencukupi.