Peringatan Hari Bhayangkara yang diadakan oleh Polda DIY di lapangan Pemda Sleman, pada awalnya berlangsung seperti upacara pada umumnya. Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjadi inspektur upacara.
Suasana mulai terlihat berubah saat diadakan simulasi penanganan teroris yang dilakukan oleh satuan Brimob Polda DIY. Sejumlah kendaraan dilibatkan dalam simulasi ini. Pada kesempatan yang sama, Polda DIY juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak dari swasta maupun pemerintah yang telah berjasa pada kondisi keamanan.

Bupati sleman, Kustini Sri Purnomo juga berkesempatan memotong tumpeng yang kemudian diberikan kepada salah satu personil kepolisian yang berprestasi.
Kapolda Irjenpol Suwondo Nainggolan menyampaikan bahwa kegiatan peringatan Hari Bhayangkara sengaja melibatkan berbagai unsur masyarakat, sehingga muncul kebersamaan dan kedekatan dengan Polri. Selain itu ada sejumlah pelayanan yang juga dapat dicoba oleh masyarakat, seperti pemeriksaan kesehatan terkait dengan indikasi narkotika.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengungkapkan bahwa “Sebenarnya, seharusnya pesta ini atau kegiatan ini itu di tingkat Provinsi, tapi Polda Jogja mengambil inisiatif turun lebih bawah. Jadi, maksudnya kami akan dengan kegiatan sehari-hari ‘kan organisasi ini kita bersama dengan sekuler yang ada itu bersama-sama dan turun ke bawah, nah makanya kita akhirnya memilih Pemkab, sama tadi penerimaan tumpeng juga bupati, karena penerimaan anggota Polri juga kami lakukan dengan cara sektroal. Jadi yang mendaftar Sleman, ya bertandingnya sama masyarakat Sleman, masyarakat Gunungkidul ya sama masyarakat Gunungkidul. Jadi kita melakukan local boy for local job. Nah, ini simboliknya kenapa kita lakukan di sini. Nah, simboliknya juga tadi dalam upacara kemarin disiapkan penerima itu adalah satu orang, saya sebagai penerima penghargaan apa penerima penghormatan. Tapi di Jogja ini, semua bisa tercapai itu kekuatannya silaturahmi dan kerjasama, itu. Jadi tidak ada organisasi, yang merasa lebih unggul yang lebih apa, justru karena kekuatannya ya kebersamaan antar seluruh organisasi dan masyarakat termasuk teman-teman media, gitu. Ini selain UMKM gratis, saya umumkan selain UMKM gratis, jadi jangan liat yang gratisan dulu nih, disini ada stand pameran yang sifatnya ilmu, disini akan dicontohkan kalau saya mau daftar polisi sekarang, nah prosesnya di sini pura-pura apa bukan pura-pura nanti dites, kamu bisa gak, memenuhi syarat gak, terus kedua peralatan-peralatan kita akan diperlihatkan. Dan yang terakhir, kalau ada keluarganya yang dicurigai narkoba monggo tes sekarang, kalau positif tidak akan ditahan, tidak akan diproses akan segera direhab. Sekali lagi saya ulangi kalau keluarganya yang mungkin dicurigai memakai narkoba, datang sekarang, dites urin sekarang, kalau misalnya nanti hasilnya positif, kita rehab tidak lakukan proses hukum. Itu bagian daripada kita untuk rehabilitasi masyarakat, itu, ya.”
Puncak kemeriahan terlihat saat kapolda dan sejumlah tamu undangan dan seluruh peserta diajak untuk berjoget oleh penari, penampilan penari juga cukup memukau karena melibatkan lebih dari 100 penari.
Widi RBTV