Seorang peternak ikan, Darmono warga Dukuh, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo mengaku harus mengalami kerugian. Hal ini lantaran banyak bibit ikan lele miliknya yang mati selama musim kemarau ini. Tercatat sudah ada lebih dari 200 ekor anakan ikan, atau sekitar 10 persen bibit lele miliknya mati sejak beberapa hari terakhir.
Kasus kematian ikan ini mayoritas terjadi pada ikan anakan atau bibit yang masih muda. Yakni mulai dari usia 0 hingga 15 hari. Perubahan suhu udara secara drastis, di mana sangat panas pada saat siang hari namun berubah menjadi sangat dingin saat malam hari. Hal ini mengakibatkan daya tahan ikan menjadi berkurang, hingga muncul penyakit dan akhirnya mati.
“kalau pun terlalu panas biasanya merah juga. Sekitar ratusan jumlahnya, waktunya sepuluh hari tergantung suhunya”. Ujar Darmono, pembudidaya lele.
Guna mencegah kasus serupa terulang Kembali, para peternak seperti Darmono hanya bisa melakukan upaya pencegahan. Di antaranya dengan rutin mengganti air dan membersihkan kotoran, menutup kolam dengan paranet serta plastik UV, hingga mengurangi intensitas pemberian pakan. Mereka berharap dengan cara ini, dampak perubahan suhu udara di musim kemarau dapat di minimalisir sehingga angka kematian pun dapat di tekan.
Bagas, RBTV.