Polri kementrian pertanian dan pemerintah kabupaten Bantul, membuka lahan baru untuk pertanian di padukuhan Ngentak, kalurahan Poncosari kabupaten Bantul. Inisiasi ini sebagai langkah konkrit program ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas beras.

Kapolres Bantul, AKBP Michael Risakota mengatakan, membuka sawah-sawah baru adalah program polisi untuk mendukung ketahanan pangan, sesuai dengan instruksi kapolri jendral Listyo Sigit. Sawah baru di tepi Sungai progo ini sebelumnya adalah lahan tidak produktif yang berada di tepi Sungai progo atau yang di sebut tanah Wedi Kengser. Lahan seluas 7,2 hektar di wilayah pesisir selatan Bantul tersebut, kedepan akan di tanami padi varietas inpari 32.

Jenis ini adalah salah satu benih adalah kualitas unggul, yang di proyeksikan mempunyai produktivitas panen rata-rata sebesar 8,8 ton gabah kering panen per hektar.

“Salah satu usul dari kapolri adalah kami mendukung tanam pangan dengan polri membantu dalam membuka lahan yang kurang produktif. Bagian yang tidak produktif kami melakukan pengecekan lahannya terlebih dahulu dari arahan bupati, apakah masih produktif atau tidak. Karena tidak semua lahan di Wedi Kengser subur. Kebetulan di Bantul dengan lahan 7,2 hektar ini subuh, dan telah di tes dengan menanami padi. Akhirnya kami laksanakan dengan memaksimalkan pembukaan lahan, yang nantinya di sediakan untuk petani dan bisa mengelolah lahannya.” Ungkap AKBP Michael Risakota, kapolres Bantul

“Dengan memanfaatkan lahan yang kurang produktif di Wedi Kengser, seluas 7,2 hektar. Nanti di sini akan di tanami padi varietas inpari, yang di proyeksikan untuk produktivitasnya itu dengan 8,8 ton per hektar. Rata-rata di Bantul, padi varitas inpari 32, produktivitasnyab per hektar dapat menghasilkan 8,8 ton gabah kering panen.” Ungkap Abdul Halim Muslih, bupati Bantul

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *