Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada hari Senin, 3 Juni 2024, menggelar Public Lecture dengan menghadirkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Untuk berbicara terkait diplomasi Indonesia untuk Palestina. Kegiatan yang di selenggarakan di Balai Senat Universitas Gadjah Mada ini. Di ikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen kampus setempat.
Menteri Luar Negeri mengungkapkan, meski banyak tantangan dan rintangan, Indonesia terus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Dalam kejahatan yang di lakukan oleh Rezim Netanyahu. Israel dengan dukungan banyak negara berusaha keras untuk memperlemah UNRWA. Jika badan dunia ini menjadi lemah, ke depan, 6 juta pengungsi Palestina. Yang tersebar di sejumlah negara akan kehilangan hak untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Indonesia, berusaha keras untuk kembali meningkatkan kepedulian dan menjaga agar UNRWA bisa bekerja dengan baik. Dari langkah Indonesia ini, kemudian banyak negara yang semula membekukan donasinya. Kini kembali menyalurkan donasi tersebut, kecuali Amerika Serikat.
Menlu Retno Marsudi mengatakan situasi Palestina terus memburuk. Menurutnya, United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat terus di perlemah dan di tuduh ada keterlibatan dengan Hamas.
Di Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini, Retno menyebut tindakan memperlemah UNRWA itu di lakukan secara sistematis.
“Rekan-rekan di titik pada saat beberapa negara Eropa Barat membekukan bantuannya kepada UNRWA. DI titik itulah saya mulai perjalanan saya ke beberapa negara Eropa untuk mengatakan, kenapa harus di bekukan sekarang. Bukannya PBB akan membentuk tim investigasi. Biarlah tim investigasi tersebut bergerak dulu. Hasilnya seperti apa baru kita bertindak. Tetapi setelah tim investigasi ini bekerja dan tidak ada bukti keterlibatan UNRWA dalam serangan Hamas. Maka pembekuan bantuan, satu demi satu sudah di alirkan kembali ke UNRWA ujar Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri RI.
Di UGM, Menlu juga berbicara tentang Pengungsi Rohingya yang masuk Indonesia. Kebanyakan adalah korban perdagangan orang di Camp Pengungsian Cox’s Bazar Bangladesh. Yang akan masuk Malaysia melalui Indonesia.
Widi, RBTV.