Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam konsorsium nusantaram eva raksamahe, menggelar diskusi dan rapat terbuka. Mereka membahas pengusulan dan pendaftaran Sri Sultan Hamengkubuwono II menjadi pahlawan nasional.
Konsorsium nusantaram eva raksamahe, menilai jejak Sri Sultan Hamengkubuwono II merupakan seorang pahlawan yang di dasarkan pada jasa beliau yang terjaga hingga saat ini. Mulai dari artefak yang ada di DIY, hingga kostum yang melambangkan konteks artistik.
Perwakilan dari keluarga HB II, Trah Mangkudiningrat Anantha menyampaikan pengusulan pahlawan nasional didasarkan pada jasa-jasa Sultan Hamengkubuwono II. Terutama pada bidang pemerintahan, keprajuritan, hingga artefak-artefak yang ada di Jawa terutama di Yogyakarta. Selain itu, peran HB II yang memperjuangkan rakyatnya saat terjadinya penjajahan, juga menjadi dasar pengusulan tersebut.
“kami mengingat bahwa banyak jasa beliau, terutama pada bidang pemerintah, artefak-artefak yang ada di Jawa terutama di Yogyakarta yang masih kita lihat. Kemudian, melalui turunan-turunannya misalnya keprajuritan serta kostum-kostum yang bisa melambangkan konteks artistik yang kita lihat sampai sekarang. Dan betapa begitu hebatnya beliau, merencanakan itu”. Ujar Anantha, keluarga HB II.
Sementara itu Romo Manu dari yayasan kapuk salamba arga, mengharapkan semangat untuk mendatangkan kembali peninggalan Sri Sultan HB II dari Inggris ke Yogyakarta, agar mendapat tempat yang baik. Selain itu, tantangan kedepan adalah mengajak generasi muda untuk mau memahami atau belajar dari manuskrip.
“saya hanya berharap ketika kita semangat melakukan itu, kita sudah ada tempat dan sudah ada yang sanggup untuk memberi topangan dana”. Ujar Romo Manu, filolog.
Konsorsium nusantaram eva raksamahe yang berisi keluarga HB II, dan akademisi serta penggiat pelindung budaya nusantara tengah berupaya mengambil kembali manuskrip yang ada di Inggris ke Yogyakarta, sebagai warisan peninggalan Sri Sultan HB II.
Agung, RBTV.