Warga kabupaten Kulon Progo, yang terdampak pembangunan proyek jalan tol ruas Wates, Temon, saat ini cemas. Mengingat aset yang mereka punya, terpaksa akan di jual dengan harga yang belum di ketahui yang nantinya tergerus oleh pembangunan jalan tol.
Warga Kulon Progo, khususnya bagi para terdampak pembangunan jalan tol ruas Wates, hingga Temon, merasa cemas, ketika kelak pengukuran tanah sudah selesai. Namun belum tahu akan di beri harga berapa aset mereka yang ditanami patok penempatan lokasi jalan tol.
Menurut Haryanto, salah satu warga di dusun Kepek, dirinya di antaranya dua pilihan antara mendukung, atau tidak mendukung. Hal tersebut ia lontarkan lantaran belum mengetahui harga aset yang terkena jalan tol. Di sisi lain, ia juga mendukung proyek jalan tol ini, demi kemajuan kabupaten Kulon Progo.
“Belum tahu harganya, tetapi dari masyarakat mendukung, yang penting nanti harganya cocok dan sesuai. Kami juga sudah menunggu lama, karena kami butuh penjelasan terkait hal ini.” Ungkap Hariyanto, warga dusun Kepek
Wahono, dukuh dusun Kepek berharap, harga aset tanah yang di lewati oleh proyek tol ini, memiliki harga yang cocok, dan sesuai. Selain itu, sarana dan prasarana yang tergerus pembangunan jalan tol. Di harapkan bisa di bangun kembali dengan kualitas yang lebih baik, daripada sekarang.
“Harganya sesuai dengan yang di inginkan, tidak merasa di rugikan karena masyarakat tidak ingin pindah tetapi di minta untuk pindah. Sarana dan prasarana kemarin yang terkena dampak nanti akan di pikirkan lagi. Juga akses jalan apalagi nanti ada yang terpisah dengan jalan tol dan nanti akan di bikin aksesnya. Jalan yang belum ada syarat dan ketentuannya terkait jalan yang di danai oleh desa di sini. Ada yang sudah keluar dari sertifikat dan ada juga yang belum.” Ungkap Wahono, dukuh dusun Kepek
Bagas, RBTV.