Ribuan ulat gagak serbu kawasan bandar udara internasional Yogyakarta, akibat perubahan cuaca yang tidak menentu. Menurut penjelasan BMKG, kondisi ini tidak akan bertahan lama mengingat musim kemarau yang segera tiba.

Baru-baru ini, ribuan ulat gagak serbu kawasan bandar udara Yogyakarta. Ulat-ulat tersebut banyak terdapat di kawasan perumputan dan semak-semak, yang berada di area bandara.

Menurut Ruly Artha, general manager PT. Angkasa Pura 1 YIA, munculnya ulat gagak di kawasan bandara di akibatkan oleh perubahan cuaca yang kadang hujan kadang panas, sehingga menimbulkan ulat-ulat tersebut untuk keluar dari sarang atau habitatnya.

“Cuaca sekarang cukup signifikan, antara kondisi hujan dan panas. Hal seperti ini yang dapat membuat ulat-ulat gagak keluar dari sarangnya. Langkah yang kami lakukan yaitu berkerja sama dengan tim pemerintah dan juga tim teknis kami untuk melakukan pembersihan ulat gagak agar tidak menggangu orang-orang di bandara. Munculnya ulat gagak ini baru-baru saja, karena perubahan cuaca yang cukup signifikan.” Ungkap Ruly Artha, general manager, PT AP 1 YIA

Menurut Warjono, kepala stasiun meteorologi BMKG Yogyakarta, kondisi serangan ulat gagak tersebut tidak akan bertahan lama. Pasalnya, musim kemarau akan segera tiba, sehingga menurunkan kelembaban yang menjadi pemicu ulat tersebut keluar dari sarangnya.

“Ulat gagak ini muncul biasanya ketika keadaan yang lembab, ketika musim hujan ulat gagak ini merasa ada gangguan di tanah dan akan keluar dari sarangnya, juga dalam jumlah yang banyak seperti di sini. Selama ini tidak ada gangguan, tetapi kalau di lihat juga tidak nyaman karena jumlahnya yang begitu banyak. Ulat gagak ini akan berakhir ketika cuacanya sudah mulai panas, dan di bulan April ini sudah mulai panas, akan berkurang. Tetapi ketika kondisinya lembab, otomatis tetap masih ada bahkan bisa tambah banyak.” Ungkap Warjono, kepala stasiun meteorologi BMKG Yogyakarta

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *