Taman lampion yang ada di Museum Jogja Kembali atau monjali , kini mulai berbenah. Bahkan kini sejumlah lampion juga mewarnai sekeliling area monjali yang menjadikan menarik untuk dinikmati malam hari.

Taman lampion yang ada di Monumen Jogja Kembali atau monjali, masih terus di rawat untuk menyambut wisatawan yang berkunjung. Sejumlah koleksi juga di tambahkan di sekitar bangunan utama museum monjali.

Menurut Nanang Dwinartom manajer operasional monjali, mengungkapkan area taman lampion saat ini di kelola langsung oleh pihak monjali dan terus di tambah koleksinya. Sehingga pengunjung yang datang pada malam hari dapat menikmati suasana yang menyenangkan.

“Taman lampion monjali masih eksis sampai sekarang, bahkan kami menambah beberapa lampion baru, agar sesuai dengan temanya. Sebentar lagi ada liburan Idul Adha, kami juga sudah menyiapkan lampionnya. Dan ada permainan dan hiburan di sini, masyarakat yang malam hari ingin melihat gemerlapannya malam, ada di taman lampion monjali. Di samping melihat lampion di sini, bisa juga melihat gedung kerucut monjali. Biasanya masyarakat ingin berfoto dengan gedung kerucut ini, lengkap dengan lampion-lampionnya.” Ungkap Nanang Dwinarto, manager operasional museum Monjali

Nanang menambahkan, hingga saat ini pengunjung monjali terus datang dari dalam luar kota DIY. Selama masa lebaran kemarin angka kunjungan tertinggi tercatat pada 13 April atau H+3 lebaran yang mencapai angka hampir 700 orang dalam satu hari. Secara keseluruhan momen libur lebaran tahun ini di bandingkan dengan tahun sebelumya, jumlah kunjungan wisatawan hampir sama, atau konstan.

“Di libur lebaran ini, alhamudlillah masyarakat tidak melupakan monumen Jogja kembali, dan kebetulan memang monjali mempersiapkannya juga. Di sini juga telah ada spot foto baru, yaitu menampilkan patung pahlawan, patung jendral Sudirman, patung bung Karno, patung bung Hatta. Sehingga masyarakat bisa berfoto bersama para pahlawan Indonesia, bersama seragam di patung pahlawan. Patung ini milik pak Hizman, sang maestro pematung Indonesia dan di taruh di monjali. Jadi, masyarakat dapat menikmati dengan melihat dan berfoto.” Ungkap lanjut Nanang

Sejumlah agenda saat ini tengah di persiapkan, untuk memberikan suasana yang berbeda bagi pengunjung museum monjali. Pihak pengelola berharap, selain edukasi tentang sejarah dan dapat menikmati suasana, pengunjung juga mendapatkan hiburan yang berbeda di banding di tempat yang lain.

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *