Sejumlah massa di Yogyakarta menggelar aksi pengiriman rompi anti peluru untuk hakim konstitusi, di depan kantor pos besar Yogyakarta. Aksi di lakukan sebagai bentuk dukungan kepada hakim MK konstitusi atas proses sidang sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024. Hakim dituntut untuk tidak takut sekaligus menjadi pelindung rasa keadilan rakyat.
Sebuah bentuk dukungan kepada para hakim MK di lakukan oleh gerakan rakyat untuk demokrasi dan keadilan atau garda dengan mengirimkan rompi anti peluru dan anti santet di kawasan kantor pos besar kota Yogyakarta. Sebelum mengirimkan paket rompi anti peluru ke hakim Mahkamah Konstitusi, sejumlah massa menggelar aksi teatrikal dengan membawa sejumlah poster dukungan untuk MK. Mereka juga mengenakan antribut layaknya hakim MK.
Aksi ini di lakukan sebagai bentuk support dan dukungan kepada hakim MK atas proses sidang sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024. Agar para hakim MK dapat memutus perkara secara adil sesuai hati nurani.
Mereka menilai pelaksanaan demokrasi telah di nodai bahkan di selenggaran oleh penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power. Mulai dari rekayasa perubahan konstitusi, pelanggaran peraturan KPU, pengerahan apparat negara, hingga politisasi bansos.
“Kami percaya penuh dan kami terus mendukung para hakim MK ini masih punya hati nurani. Kami mengetuk hati nuraninya dan membuat keputusan yang seadil-adilnya. Berkaitan dengan sengketa pemilu pada saat ini. Langit pun runtuh dan keadilan harus terus di tegakkan dan di perjuangkan, dan di sini kami mengirimkan salah satu bentuk moral dan simbolis kami dengan mengenakan rompi anti peluru dan anti santet, dan anti suap. Hal ini bisa di gunakan oleh para hakim untuk tidak takut kepada kekuasaan dan tekanan yang sekarang ini di lakukan oleh penguasa. Jadi, kami berharap kepada hakim, tolong agar bisa memutuskan dengan hati nurani jernih. Supaya keadilan di negeri ini masih bisa di tegakkan.” Ungkap Hendry Kuncoro Yekti, koordinator aksi
Agung Ristiono, RBTV.