PMI Surakarta mencatat permintaan trombosit meningkat hingga dua kali lipat. Peningkatan tersebut, terjadi mulai minggu terakhir bulan maret dua ribu dua empat lalu.
Peningkatan permintaan trombosit ini, menyusul naiknya kasus demam berdarah dengue. DBD terjadi di wilayah Solo dan sekitarnya, sejak beberapa bulan terakhir.
CEO PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto mengatakan mulai pekan terakhir maret, permintaan trombosit per hari hampir seratus kantong per hari. Padahal sebelumnya hanya lima puluh kantong saja.
Sebagai informasi, PMI tidak dapat menyimpan terlalu banyak trombosit lantaran usianya yang maksimal hanya dua hari. Masyarakat pun diimbau untuk terus melakukan donor darah, meskipun di bulan Ramadhan.
“di minggu ini karena banyak kasus DBD dan semua masuknya ke rujukan RS di Solo. Kebutuhan trombosit yang biasanya sehari sekitar tiga puluh kantong, dengan berbagai golongan di minggu-minggu ini meningkat hingga dua kali lipat. Mencapai lima puluh hingga enam puluh kantong. Dan repotnya buat kami di PMI ini, trombositnya kami tidak bisa stock banyak karena usianya cuman dua hari. Jadi setiap hari, kami tetap mengajak para pendonor agar bisa donor ke PMI untuk persediaan trombosit. Jadi pada kesempatan ini, kami PMI kota Surakarta menghimbau teman-teman pendonor, walaupun puasa mungkin setiap sore setelah berbuka puasa atau menjelang sahur untuk datang ke PMI untuk mendonor. Kalau di kantor atau gedung PMI bisa langsung di proses”. Ujar Sumartono Hadinoto, CEO PMI Surakarta.
Sementara itu, dari data dinas kesehatan Surakarta hingga jelang akhir maret, kasus DBD di Solo mencapai empat puluh lima kasus. Dari jumlah tersebut, dua kasus di antaranya merenggut nyawa warga.
Rizki Budi Pratama, RBTV.