Dinas pertanian pangan dan perikanan kota Yogyakarta meminta agar masyarakat tidak tergiur harga daging sapi maupun kambing, yang terlalu murah menjelang hari raya Idul Fitri.
Pasalnya, harga daging murah yang di jual di pasar tradisional dan di tempat pemotongan hewan tidak menutup kemungkinan terinfeksi bakteri antraks.
Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, beberapa kebutuhan pokok termasuk harga daging ayam dan sapi maupun kambing mengalami kenaikan beberapa pekan terakhir.
Hal ini membuat dinas pertanian dan pangan kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap penjualan daging hewan ternak sapi dan kambing di pasar tradisional.
Dispertan kota Yogyakarta menghimbau kepada masyarakat agar tidak tergiur harga murah di tengah munculnya kasus antraks yang terjadi di DIY belakangan ini. Pasalnya, harga daging murah yang di jual di pasar tradisional dan di tempat pemotongan hewan tidak menutup kemungkinan terinfeksi bakteri antraks.
Kewaspadaan terhadap antraks dinas pertanian dan pangan kota Yogyakarta menggandeng Satpol PP dengan aktif melakukan pengawasan dan pemeriksaan izin penjualan daging di pasar tradisional.
Sejumlah pedagang terpaksa di tertibkan dan di kenai sanksi, lantaran daging yang di jual tidak di lengkapi keterangan hewan sehat.
Kepala bidang perikanan dan kehewanan dinas pertanian dan pangan kota Yogyakarta, Sri Panggarti meminta agar masyarakat teliti ketika akan membeli daging untuk kebutuhan sehari-hari, yakni memilih daging yang benar-benar segar. Hal ini dapat di lihat dari tekstur daging dan warna, serta khas bau dari hewan ternak tersebut.
“Pembeli dapat membeli daging tersebut selama membeli daging yang benar-benar sehat. Jangan mudah tergiur dengan harga-harga yang murah. Kemungkinan, harus patut kita curigai, karena daging yang murah ini berasal dari sapi yang tidak sehat atau sudah mati. Saya menyarankan kepada masyarakat melihat daging dari teksturnya kenyal, warnanya yang merah segar, dan aromanya menciri ke masing-masing daging. Kalau sapi, yang mempunyai bau khas daging sapi, kambing juga seperti itu. Ketika daging kelihatan sudah lembek, berwarna biru, atau sudah bau, daging seperti ini harus di hindari pembeli.” Ungkap Sri Panggarti, Kabid Perikanan dan Kehewanan Dispertan kota Yogyakarta
Harga daging sapi di pasar tradisional saat ini masih relatif tinggi, yakni di kisaran 130 ribu perkilo. Sementara untuk daging kambing, di kisaran 150 ribu perkilonya. Harga daging sapi di perkirakan akan mengalami kenaikan ketika mendekati hari raya Idul Fitri.
Agung Ristiono, RBTV.