Penguatan modernisasi beragama di harapkan muncul dari kaum muda milenial, seperti santri dan mahasiswa. Karenanya ponpes Al Muayyad Windan Kartasura, bersama Universitas Islam Negeri, UIN Raden Mas Said, menggelar seminar kebangsaan terkait tema modernisasi beragama tersebut.

Seminar menghadirkan tokoh sebagai narasumber antara lain, Rektor UIN RMS, Toto Suharto, wakil bupati Sukoharjo, Agus Santosa, dan Dandim Sukoharjo, letkol Zni Slamet Riyadi.

Wakil bupati Sukoharjo, Agus Santosa mengatakan, seminar memang seyogyanya di ikuti oleh para mahasiswa. Agus menilai mahasiswa, adalah pemegang masa depan bangsa.

“perasaan senasib, perasaan memiliki hidup bersama, itu yang dapat mempersatukan kita. Modernisasi beragama dalam konteks ini tentunya di maksudkan adalah perilaku, melaksanakan perintah agama. Bukan modernisasi agama, dan itu sangat di butuhkan”. Ujar Agus Santosa, wakil bupati Sukoharjo.

Sementara dandim nol tujuh dua enam Sukoharjo, letkol Zni Slamet Riya mengungkapkan, peningkatan modernisasi beragama dapat menghilangkan tindakan intoleran, bahkan terorisme.

“ini dalam rangka untuk penguatan modernisasi beragama di kalangan mahasiswa UIN khususnya. Kemudian kami dari TNI kodim 0726 Sukoharjo, kita memberikan nilai-nilai kebangsaan dan pentingnya modernisasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”. Ujar Letkol Zni Slamet Riyadi, Dandim 0726, Sukoharjo.

Pada kesempatan ini, juga di lakukan deklarasi oleh para peserta seminar. Mereka berasal dari berbagai kalangan, antara lain santri pesantren, mahasiswa dan siswa.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *