Prihatin dengan perpolitikan Indonesia pasca pemilu 14 Mei. Forum 2045 menggelar forum nasional yang dimaksudkan untuk merefleksi seperempat abad reformasi.

Para guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta ini merasa prihatin dengan situasi perpolitikan di Indonesia. Khususnya pasca pemilu yang dinilai paling buruk dalam sejarah bangsa Indonesia.

Ketua Panitia Panel Forum Nasional Pemikiran, Untoro Hariadi menjelaskan lewat pemilu yang baru lalu. Memberikan gambaran bahwa masalah kepemimpinan di Indonesia memberikan rasa prihatin yang mendasar.

“Dari pemilu yang baru saja kita laksanakan kemarin, maka kami sangat prihatin dengan apa yang saat ini kita hadapi. Bahwa masalah kepemimpinan di negara kita ini cukup memberikan kekhawatiran yang mendasar,” ujar Dr. Untoro Hariadi, Ketua Panitia Panel Forum Nasional Pemikiran.

Suasana seperti yang terjadi saat ini, jika tidak segera diperbaiki oleh pemegang kekuasaan. Akan menjadi pemicu bagi koreksi yang mendasar munculnya konsep cara-cara mencari pemimpin.

“Dari sini sebetulnya kita memiliki kemampuan sendiri.  Insyaallah situasi saat ini akan menjadi pendorong dan energi bagi koreksi yang mendasar. Munculnya konsep maupun cara-cara merekrut pemimpin,” ujar Sudirman Said, Ketua Institut Harkat Negeri.

Menghadapi berbagai keruwetan ini, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Profesor Nikmatul Huda mengajak semua yang melihat kondisi buruk ini menggunakan berbagai cara. Baik dengan cara politik misalnya penggunaan hak angket maupun cara gugatan ke mahkamah konstitusi, serta cara lainnya.

“Ngapain di MK, kalau ternyata kita sudah tahu bahwa di sana salah juga. Tapi barusan beberapa teman di grup mungkin sudah mulai lelah dan mengatakan tidak usah kesana. Saya mengatakan tetap harus kesana, karena itu adalah fasilitas yang konstitusi berikan. Sementara yang lain juga harus di buka, jadi jangan hanya berjuang di satu tempat. Semua yang bisa kita lakukan harus di lakukan,” ujar Prof. Ni’matul Huda, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *