
Pemerintah Kabupaten Bantul telah meluncurkan program pemberdayaan berbasis masyarakat padukuhan, untuk target zero stunting. Melalui program ini juga disalurkan anggaran senilai 50 juta rupiah per tahun kepada setiap padukuhan.
Wakil Bupati Bantul juga menambahkan, penuntasan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu belah pihak atau satu instansi terkait saja. Stunting memiliki multi dimensi masalah, oleh karena itu harus ada sinergi dan kolaborasi untukmenuntaskan stunting.
“Dan ini kami menyimpulkan menjadi 1 bentuk kegiatan yang produktif untuk Pemerintah Daerah melakukan perbaikan, berkaitan dengan penyusunan program, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan bagaimana kegiatan program itu bisa dirasakan oleh Masyarakat” Jelas Joko Purnowo (Wakil Bupati Bantul)
Berdasarkan data dari elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat kesehatan, angka stunting kabupaten bantul pada 2021 sejumlah 8,36%. Angka ini mengalami penurunan pada 2022 menjadi 6,42%, dan 6,39% pada tahun 2023.
DELLY RBTV