Pada hari Selasa, 5 Maret 2024, keraton Yogyakarta mengadakan Gladi Bersih untuk acara Pembukaan Pameran Temporer, dan juga momentum ulang tahun penobatan atau dalam bahasa jawa “Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10” dengan bertajuk “Abimantrana” Upacara Adat Kraton Yogyakarta yang akan diselenggarakan pada 8 Maret 2024.
Dalam Pembukaan Pameran Temporer, sendratari Beksan Trunajaya akan kembali dipentaskan setelah 80 tahun yang lalu. Kanjeng Pangeran Notonegoro dengan jabatan Pengageng Kawedanan Kridha Mardawa Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, juga turut hadir dalam acara Gladi Bersih.
Beksan Trunajaya merupakan sebuah mahakarya seni tari Yasan Dalem (ciptaan) Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792). Karya ini terinspirasi dari perlombaan watangan, yakni latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang biasa di lakukan oleh Abdi Dalem Prajurit pada masa lalu.
Tarian ini bertujuan untuk menggugah semangat dan keberanian perjuangan para prajurit untuk melawan bangsa Belanda.
“Beksan Trunajaya sendiri sebetulnya ciptaan Sultan yang pertama, terinspirasi dari Gladi Watangan. Gladi Watangan biasanya dulu naik kuda kemudiaan sodorang menggunakan Watangan untuk menyerang Kenikirnya kaki, tapi sebenarnya itu oleh ke prajuritan. Dulu memang kita masih dalam masa penjajahan Belanda. Dalam tarian ini terdapat istilah “Merah Berani Temen” atau “Kamu Berani Betul”. Sebenarnya tujuan yaitu untuk menggugah semangat perjuangan para prajurit,” ujar Kanjeng Pangeran Notonegoro.
Kanjeng Pangeran Notonegoro mengatakan bahwa Beksan Trunajaya secara khusus tidak memiliki memiliki hubungan dengan Upacara Jumenengan.
“Secara khusus tidak ada, tapi kami sudah merencanakan setiap tanggal 7 Maret, mulai tahun 2019 merayakan Upacara Jumenengan Dalem di tahun Masehi. Yang pertama kalinya di tahun 2019, tapi kita cuman menampilkan Lawung Ageng. Jadi pada waktu itu, Beksan ini tampil kemudian kita memiliki wacana kenapa ini yang tampil hanya sepotong. Kenapa tidak di tampilkan sepenuhnya. Tapi karena ada Pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Sehingga di batalkan padahal persiapannya sudah matang dan siap untuk pentas,” imbuh Kanjeng Pangeran Notonegoro.
Beksan Trunajaya sudah tidak di tampilkan selama 80 tahun, karena biasanya hanya pada acara pernikahan Putra-Putra Dalem di Kepatihan.
“Sebenarnya Beksan Trunajaya di tampilkan sejak ba’da Isya sampai subuh, tapi untuk yang ini adalah versi yang sangat di singkat-singkat,” ujar Kanjeng Pangeran Notonegoro.
Beksan Trunajaya akan di tampilkan kembali pada 8 Maret 2024, pukul 18.00-19.10 WIB, di Kagungan Dalem Pagelaran. Akan terdapat interaksi antara penari dan juga penonton.
Queena Sephia & Ramadhana Aura, RBTV.