YOGYAKARTA

Aktivitas warga yang tengah menggelar Tradisi Ruwahan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan, tampak terlihat di jalan sosrowijayan yang berada di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta.
Para warga ini membuat kue apem, kolak dan ketan dengan melibatkan ratusan Warga Masyarakat yang berada di kelurahan Sosromenduran.
Tradisi membuat kue apem yang digelar secara bersama-sama ini merupakan Tradisi yang rutin digelar tiap tahun jelang memasuki Bulan Puasa sebagai simbol ungkapan syukur meningkatkan silaturahmi dan saling memaafkan sebelum menjalankan Ibadah Puasa.
Dalam Tradisi ini, nama apem sendiri berasal dari bahasa arab yakni Affun yang berarti maaf, sedangkan ketan bermakna merekatkan dan kolak dimaknai kholik atau ketuhanan, sehinga secara makna keseluruhan apem ketan dan kolak mengartikan merekatkan silaturahmi dengan saling memaafkan dan meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa.
“nah dalam kontek ruanga yang riuriu budaya ini adalahdaun kalang nenek moyang kita nenek moyang khususnya orang-orang Yogyakarta itu sebelum mereka melaksanakan puasa Ramadhan mereka pada membuat apem,kolak,dan ketan yang bermanfaat bagi mereka sebagai ucapan terimakasih atau permintaan maaff sebagai melaksanakan puasa Ramadhan dengan hati yang baik di dalam apem itu ada filosopi di dalamnya yang pertamanya apem yang di Bahasa arabnya affun yang arti bermakna saling memaaffkan,ketan yang dalam Bahasa jawa rekkerti yang artinya saling bersilaturahmi saling bersodara”jelas AGUS JOKO MULYONO ( LURAH SOSROMENDURAN ).
“ya ini sudah biasa ya biasa saja tidak terlalu buru-buru gtu,senang”jelas KASTINI ( WARGA ).
Hasil Membuat Kue Apem Ketan Dan Kolak Para Warga Ini Nantinya Akan Dikumpulkan Untuk Selanjutnya Dikirab Dan Dibagikan Kepada Warga Masyarakat
AGUNG RISTIONO, RBTV.