Pemkot Yogyakarta berencana untuk melakukan vaksinasi gratis virus Japanese Encephalitis untuk anak-anak pada 2024 ini. Program ini akan diperuntungkan bagi anak dengan rentang usia 9 bulan hingga 15 tahun di kota Yogyakarta.
Kepala dinas Kesehatan kota, Emma Rahmi Aryani, menuturkan bahwa program vaksinasi tambahan virus Japanese Encephalitis ini akan dilakukan selama dua bulan, yakni pada bulan September dan Oktober 2024. Namun, khusus bagi balita berusia 10 bulan akan diberikan satu dosis vaksin pada November setelahnya.
Setelah melalui pendataan yang dilakukan dinas kesehatan, program vaksinasi virus Japanese Encephalitis di kota Yogyakarta akan diperuntungkan bagi 72.322 anak. Pada tahun 2024 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan jatah vaksinasi massal setelah ditemukannya 13 kasus infeksi virus Japanese Encephalitis di provinsi DIY.
Penyakit radang otak pada infeksi virus Japanese Encephalitis ditandai dengan beberapa gejala seperti demam tinggi, muntah-muntah, diare, dan kejang, pada anak. Namun, penyakit ini juga bisa muncul tanpa gejala sama sekali. Sementara untuk tanda dari gejala ini biasanya muncul pada empat sampai 14 hari setelah gigitan nyamuk, dengan gejala utama adalah demam tinggi.
“Sudah ada 13 kasus, tidak ada yang dari Jogja, tapi dari luar Jogja semua, tapi virus ini bisa jadi ada di DIY. Sehingga kita juga karena endemi, akhirnya kita mendapat pemberian imunisasi Japanese Encephalis ini, untuk anak-anak umur 9 bulan sampai di bawah 15 tahun. Dan itu akan kita laksanakan mulai bulan September.” Ungkap Emma Rahmi Aryani, kepala dinas kesehatan
Rinamaulita, RBTV.