Tepat pada peringatan serangan 1 Maret, masyarakat Yogyakarta menggelar aksi “PETISI RAKYAT JOGJA” untuk dukung hak angket pemilu dan kondisi bangsa yang di lakukan oleh Presiden Joko Widodo. Yang membuat banyak keputusan kontroversi, pelanggaran dalam pemilihan Presiden, juga tidak memperdulikan nilai-nilai demokrasi.

Pada tanggal 1 Maret 2024, masyarakat Yogyakarta menggelar aksi petisi rakyar Jogja di depan monumen serangan 1 Maret, Yogyakarta. Masyarakat menggelar aksi ini karena ingin memberitahukan kepada seluruh masyarakat Yogyakarta. Bahwa tindakan yang telah di lakukan oleh Presiden Jokowi adalah sebuah pelanggaran yang sangat buruk sebagai pemimpin negara.

Masyarakat mengadakan aksi ini untuk mewakilkan suara dan memberikan aspirasi rakyat Yogyakarta. Karena merasa pemilihan calon Presiden kali ini curang, dan mendesak anggota-anggota Dewan mengadakan hak angket secepat mungkin.

“Intinya tuntutan kita yang pertama menolak pemilih curang, yang kedua kita mendesak supaya anggota-anggota kita yang di Dewan mengadakan hak angket secepat mungkin. Dalam penegakan demokrasi dan pencegahan ataupun penggagalan kasus kemarin tentang pelanggaran Pilpres.” Ungkap Tiki Natasutarya, salah satu relawan dan masyarakat asli Yogyakarta

Relawan yang mengikuti aksi ini adalah rakyat asli Jogja yang sadar, bahwa tindakan dan perlakuan Presiden Jokowi sangat tidak layak pada keputusannya, ketika masa jabatan sudah hampir selesai. Para relawan hendak memberikan padangan dan membuka mata rakyat Yogyakarta terhadap tindakan yang di lakukan oleh Presiden Jokowi karena sudah sangat muak terhadap penggunaan kekuasaan dari Presiden ke-7 ini.

“Inilah momentumnya, yang di harapkan menjadi motivasi bagi masyarakat Jogja dalam menggalang kesatuan menegakan demokrasi. Karena perjuangan kita sekarang bukan dengan penjajah, perjuangan kita sekarang dengan bangsa sendiri.” Ungkap lanjut Tiki

Tidak hanya menyuarkan aspirasi saja, aksi ini juga memutar musik-musik perjuangan dalam menyemangati masyarakat Yogyakarta dan bersama-sama membantu menegakan demokrasi.

Para relawan juga menuntut kepada pemerintah untuk mengembalikan demokrasi yang sebenarnya.

“Ada orasi, ada musik-musik perjuangan, yang di mana kita semua memberikan etos untuk bagaimana kita menyemangati masyarakat Jogja, dalam menegakan demokrasi. Kita juga menuntut kepada pemerintah untuk kembali pada demokrasi yang sebenarnya.” lanjutnya

Masyarakat yang terlibat tentu mempunyai opini dan pemikiran yang sama terkait kekuasaan yang di gunakan oleh Presiden Jokowi secara semena-mena. Sehingga hari serangan 1 Maret ini di gunakan para relawan tepat di depan monumen bersejarah serangan 1 maret.

Michael DitaPratama Kaleka, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *