Ratusan penyelenggara umroh yang mengatas namakan himpuh atau komunitas himpunan penyelenggara umroh dan haji ini, terus mewaspadai maraknya visa turis. Visa ini yang akan di gunakan oleh para jamaah untuk perjalanan umroh ke tanah suci Mekah.

Meski negara Arab Saudi saat ini telah membuka kesempatan bagi para umroh mandiri. Tetapi negara Indonesia tetap melarang paspor atau visa turis di gunakan untuk perjalanan umroh.

“jelas secara prinsip selama dia memiliki visa, maka dia boleh masuk. Tetapi aturan main yang ada di Indonesia sesuai Undang-undang itu adalah pelanggaran. Pertama melanggar Undang-undang, yang ke dua jika terjadi sesuatu hal tidak ada yang bertanggungjawab. Kita sudah banyak dengar kejadian-kejadian yang ada itu terkoordinir. Itu di bimbing oleh ustad yang sudah pernah tinggal atau berangkat ke Saudi Arabiah. Dan ini adalah pelanggaran resmi. Di mana pelanggaran itu terjadi juga karena ulah pemain PP itu yang menjadi provider memberikan visa. Sebab secara sistem, yang nama nusuknya akan di sampaikan oleh pemerintahan Saudi belum ada satupun yang bisa melakukan urus visa. Tetapi di berikan melalui para travel-travel atau PP itu yang sudah provider visa”. Ujar Budi Darmawan, Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji.

Sementara itu, bila paspor atau visa turis tersebut di gunakan perjalanan ke tanah suci bagi para jamaah umroh. Maka bila terjadi sesuatu yang di alami para jamaah di arab saudi maka tidak ada yang bertanggung jawab. Hal tersebut di sampaikan oleh ketua umum himpunan penyelenggara haji dan umroh seluruh Indonesia. Terkait maraknya jamaah umroh yang gagal berangkat, pihaknya menghimbau agar tidak tergiur dengan tarif travel umroh yang murah.

“jadi antara dia ingin berangkat setiap muslim mau berangkat ke sana dan keterbatasan pengetahuan menjadi sesuatu yang tidak sinkron. Maka, perlunya satu peraturan atau undang-undang yang mengatur. Tapi kan sekarang era keterbukaan ini cukup tinggi. Nah konteks tertingginya ini mengakibatkan banyak pemain-pemain yang tidak bertanggungjawab untuk mengeksploitasi ketidakmampuan para jamaah, keterbatasan pengetahuan. Siapa sih orang tidak ingin umroh. Nah ini lah yang melatarbelakangi banyaknya ketidakberangkatan. Tentunya harus mencari satu lembaga, atau penyelenggara yang berkualitas. Jangan mudah di iming-imingi harga murah. Terus terang saja, point pertama ini orang harus tahu kelayakan harga normal orang berangkat ke sana dan  fasilitas standar”. Ujar Alip Setyo Wibowo, Ketua Dewan Kehormatan Himpu.

Para penyelenggara umroh menghimbau kepada masyarakat, bila calon jemaah umroh akan berangkat ke tanah suci dengan menggunakan jasa travel. Agar memiliki pengetahuan tentang umroh itu sendiri. Bisa dengan cara bertanya atau belajar kepada para tetangga atau teman yang sudah pernah melakukan perjalanan umroh.

Calon jemaah juga agar melakukan pengecekan keabsahan travel itu sendiri. Hal tersebut di sampaikan saat ratusan para penyelenggara haji, menggelar musba di salah satu hotel di Sleman, Yogyakarta.

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *