Puluhan Aktivis Forum Jogja 98, melakukan jalan mundur dengan membawa obor sebagai alat penerangan. Jalan mundur mulai dari Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta menuju Istana Presiden depan Gedung Agung Yogyakarta.

Aksi tersebut merupakan wujud atas situasi demokrasi Indonesia yang mengalami mundur karena praktek pelanggaran etik oleh dua lembaga tinggi negara, yaitu Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.

Kegitan ini bertujuan untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan marwah demokrasi di Indonesia, agar sesuai dengan cita-cita dalam Gerakan Reformasi tahun 1998. Aksi melalui kawasan Titik Nol Kilometer menjadi fokus atraksi wisata, mereka juga menyuarakan orasi-orasi politik.

“Proses perkembangan demokrasi yang kita perjuangkan sejak zaman Gerakan reformasi. Adanya pemilu yang jujur, adil, bermartabat, pemilu multipartai, serta adanya kelembagaan demokrasi seperti KPU, Bawaslu, dan Mahkama Konstitusi. Keadaan yang sedang terjadi terbalik, lembaga negara sudah tidak bisa lagi dipercaya untuk menjalankan proses demokrasi, karena berdasarkan sidang Mahkamah Kehormatan (Mahkamah Konstitusi) dan Dewan Kehormatan KPU, hasilnya MK dan KPU telah melanggar etika serius,” ujar Widihasto Wasana Putra, Koordinator Aksi.

Aksi di tutup dengan doa bersama di depan pintu gerbang Gedung Agung sebelum massa membubarkan diri secara tertib dan aman.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *