Sivitas Akademika Universitas Ahmad Dahlan turut memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo  atas tindakannya, yang memihak pada salah satu calon Capres dan Cawapres. Bantul, DI Yogyakarta.

Presiden Jokowi dianggap menjadi biang terjadinya pembusukan demokrasi di Indonesia.

Aksi seruan moral ‘MENYELEMATKAN DEMOKRASI INDONESIA’ diikuti oleh sejumlah guru besar, dosen dan mahasiswa yang diwakili oleh Presiden BEM di kampus UAD, DI Yogyakarta.

Dalam pernyataan disampaikan bahwa hari-hari ini telah terjadi begitu banyak pengingkaran akhlak, etika dan sikap kewarnegaraan yang sangat berpotensi merusak dan telah melanggar prinsip-prinsip demokrasi yang sudah dibangun. Terlebih hal tersebut ditunjukan oleh pemimpin negara saat ini, Presiden Jokowi secara terang-terangan tanpa mempedulikan segala kritik atau cemoohan yang telah dilontarkan masyarakat.

UAD meminta kepada seluruh penyelenggara negara termasuk Presiden, MK, KPK dan DPR untuk menjaga etika pemerintahan, etika pejabat dan etika jabatan, bukan sebaliknya yang dapat menimbulkan perpecahan.

UAD juga memuntut kepada penegak hukum, yaitu TNI dan Polri agar tetap konsisten dalam menjaga pengayom dan menjadi pelindung masyarakat dengan berpegang teguh pada Sapta Marga TNI Tribata serta Catur Prasetya Polri.

“Akhir-akhir ini telah terjadi resonansi yang satu dengan yang lain dan berdekatan waktunya, tidak ada niatan kami untuk menjiplak dari tempat lain apalagi berkoordinasi, tetapi kami mempunyai semangat yang sama dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang telah menyampaikan petisi atau surat moral yang mewakili aspirasi masyarakat.” Ungkap Dr. Imawan Wahyudi / Perwakilan UAD.

DELLY, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *