Magelang – Kelompok 1 Penugasan Khusus Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) XLIV Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melaksanakan program pendampingan pembuatan produk cabai bubuk bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Petung pada Sabtu, (27/01/2024).

K-One Petung yang terdiri dari mahasiswa lintas jurusan, berkolaborasi bersama Kelompok Wanita Tani Dusun Petung. Kolaborasi ini menjadi acuan penting dalam upaya menjalin sinergi antara dunia akademis dan masyarakat pertanian. Langkah inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, mendukung petani lokal, dan memperluas jangkauan distribusi produk pertanian.

Kegiatan tersebut merupakan hasil diskusi dan buah pikir bersama KWT Dusun Petung pada pertemuan yang dilaksanakan hari Minggu Malam, (21/01/2024). Pendampingan pembuatan produk tersebut sebagai langkah dalam menciptakan pendistribusian yang lebih baik pada masyarakat Dusun Petung pada umumnya.

Pembuatan produk cabai bubuk didampingi langsung oleh Mahasiswa KKN yang berasal dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) UMBY. Selain menjadi program pengaplikasian keilmuan yang dimiliki mahasiswa, program ini menjadi kolaborasi antar masyarakat agar menjadi produk unggulan di wilayah tersebut.

Setidaknya terdapat 8 orang dari anggota KWT yang hadir dan membantu dalam proses pembuatan produk cabai bubuk. Pendampingan ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari pemilihan cabai yang optimal hingga proses pengolahan menjadi bubuk cabai. Mahasiswa  KKN yang tergabung pada K-One Petung juga memberikan pengetahuan terkini seputar teknik pemrosesan dan kemasan yang baik, serta pemasaran produk pertanian.

Sementara itu, Kelompok Wanita Tani juga ikut menyumbangkan kearifan lokal dan pengalaman praktis yang menjadi aset berharga dalam keberhasilan produksi. Hal tersebut juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut belajar dan bertukar pikiran pada saat proses pembuatan berlangsung. Proyek ini mengusung inovasi yang memberikan nilai tambah pada hasil pertanian dengan melakukan pengolahan dan pembuatan packaging.

“Kami sangat senang tentunya dapat berkolaborasi dengan Ibu-Ibu KWT Dusun Petung terkhusus dalam pembuatan cabai bubuk ini. Tentunya ini dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan harga cabai yang fluktuatif, melimpahnya hasil tani terutama jenis cabai keriting dan cabai japlak, dan juga menjadi sebuah produk usaha berkelanjutan yang akan diteruskan oleh KWT Dusun Petung,” ungkap Alan Dwi Arianto selaku Ketua Kelompok 1 Penugasan Khusus KKN PPM XLIV UMBY.

Cabai bubuk tidak hanya lebih tahan lama dan mudah disimpan, tetapi juga memiliki potensi pasar yang lebih luas dibandingkan dengan cabai segar. Produk ini dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang menginginkan rasa pedas cabai, tanpa harus menyimpan cabai segar dalam jangka waktu yang lama. Pendampingan ini juga mencakup pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti manajemen produksi, pengemasan produk, dan strategi pemasaran online.

Langkah selanjutnya K-One Petung akan memberikan pendampingan Komunikasi Pemasaran Digital dan edukasi terkait pembuatan nomor Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memunculkan produk inovatif lainnya untuk mendukung perluasan pertanian lokal serta memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi dan kelompok tani terkait. Melalui kolaborasi yang kokoh antara mahasiswa, kelompok tani, dan pemerintah setempat, diharapkan dapat terwujud pertanian yang berkelanjutan dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Penulis            : Alan Dwi Arianto/Kelompok 1 Penugasan Khusus KKN PPM XLIV UMBY

Dok.                : Hitoshi Bima Ar-Rahman/Kelompok 1 Penugasan Khusus KKN PPM XLIV UMBY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *