Pemerintah Kabupaten Sleman bersama jajaran lainnya mengadakan pertemuan untuk mengendalikan inflasi pada bulan Desember khususnya saat memasuki masa perayaan dan libur Natal serta Libur Tahun Baru atau NATARU.
Inflasi di Sleman pada akhir tahun, dapat dipicu oleh tingginya permintaan kebutuhan pokok, membanjirnya wisatawan dan tingginya permintaan BBM. Karena itu melalui pertemuan tingkat tinggi atau high level meeting ini, semua pihak mempersiapkan agar inflasi dapat terkendali.
Suyanto, Kepala bagian perekonomian dan SDA Kabupeten Sleman mengatakan, “inflasi di DIY berpotensi mengalami kenaikan pada akhir tahun. Potensi kenaikan inflasi disebabkan oleh tingginya peluang kunjungan wisatawan permintaan terhadap bahan pangan maupun kebutuhan transportasi, dengan demikian PPID Kabupaten Sleman perlu melaksanakan high level meeting pada saat ini.”
Bupati Sleman, Kustin Sri Purnomo, menyampaikan kepada tim pengendalian inflasi daerah Kbupaten Sleman, untuk ditingkatkan lagi dalam penyediaan bahan pokok masyarakat serta pengendali harga Kabupaten Sleman.
Selain masa libur Natal dan tahun baru, memasuki masa kampanye dan mendekati Pemilu juga harus diwaspadai, karena dimungkinkan mendorong kenaikan permintaan bahan kebutuhan pokok.
Bupati Sleman Kustini yakin dengan kolaborasi serta koordinasi satu sama lain, maka bisa memenuhi kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman.
Kustini Sri Purnomo, Bupati Sleman mengatakan, “kita berharap dengan adanya tahun baru dan Natal ini pasti ada inflasi jadi bagaimana Sleman bisa mengendalikan. Begitu juga dengan adanya tahun politik, Februari adalah pemilihan serentak presiden dan kami harap Kabupaten Sleman bisa mengendalikan harga-harga dalam kontribusi semua OPD dan semua Pemkab yang ada di Sleman. Kita mengharap stok khususnya bahan pokok dapat tersedia.”
Diketahui di tingkat inflasi di DIY, pada bulan Oktober tahun 2023, berada diangka 3,44% year on year. Hal tersebut lebih tinggi daripada bulan September tahun 2023, yang berada diangka 3,30%.
WIDI, RBTV.