Yogyakarta – Dugaan perselingkuhan yang melibatkan perangkat desa kembali terjadi di Gunungkidul. Kali ini warga Dusun Sumber Tetes, Kapanewon Patuk, menuntut sang kepala dusun untuk mundur dari jabatannya lantaran diduga berselingkuh dengan warganya sendiri. Sejak awal bulan November 2023 ini total sudah terdapat 3 kasus Kepala Dusun yang berbeda yang di demo oleh warganya karena dugaan kasus perselingkuhan.
Puluhan warga Dusun Sumber Tetes, kecamatan Patuk, Gunungkidul mendatangi kantor balai desa setempat untuk menuntut kepala desa berinisial PUJ untuk mundur dari jabatannya lantaran diduga telah berselingkuh dengan warganya sendiri.
Dari penuturan keduanya, diketahun PUJ dan A pernah melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri hingga menimbulkan amarah warga. Masa menuntut agar sang Kepala Dusun dipecar dengan tidak hormat dan mendapatkan hukuman atas kelakuan yang diperbuat.
“yang kami mintakan harus diberhentikan, karena dia meninggalkan pekerjaan atau perilaku yang tidak terpuji, bagi kami warga yang menjadikan beliau tokoh panutan kami, pimpinan kami, orang tua kami, makanya kami bertindak seperti ini karena demi perubahan dan kebaikan kami bersama”, ujar Sugito, salah satu warga yang ikut demo tersebut.
Sementara itu, pihak desa mengakusudah melakukan pemanggilan ke Kepala Dusun bersangkutan. Sang terduga mengakui perbuatannya dan bersedia untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, pihak desa mengaku jika melakukan pemecatan tidak hormat harus melalui mekanisme pelaporan pihak kepolisian.
Catur Bowo, Kepala Desa Patuk mengatakan, “ warga hanya menghendaki diberhentikan dari Lurah padahal kalau itu terjadi pengunduran kan itu juga membuat surat pemberhentian juga, tapi karena warga akan menuntut melalui hukum yang nanti ada pelapornya, karena ini ada aduan, di aduan ini yang bisa mengeluarkan hanya korban atau istri,yaudah nanti kita tunggu hasilnya , entah nanti ada laporan atau tidak, dan tadi itu juga sudah mengaku, dan katanya sudah mengakui sejak puasa”.
Pasalnya, dalam kurung waktu bulan November ini saja, sudah terdapat 3 kepala dusun yang di demo warganya karena dugaan perselingkuhan dengan warganya sendiri.
Agung Ristiono
RBTV